Pengaruh Jean-Michel Basquiat dalam Dunia Seni Modern

Jean-Michel Basquiat adalah salah satu seniman yang paling mempengaruhi perkembangan seni modern dan kontemporer. Dalam waktu yang relatif singkat, ia berhasil menempatkan dirinya sebagai ikon yang tidak hanya mengubah dunia seni, tetapi juga memberikan perspektif baru mengenai seni urban, identitas, dan ketidakadilan sosial. Karya-karya Basquiat, dengan ciri khas yang penuh energi dan pesan sosial yang kuat, masih menjadi bahan perbincangan hingga saat ini, bahkan setelah lebih dari tiga dekade sejak kematiannya.

Pengaruh Basquiat tidak terbatas pada karyanya sendiri. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi dampak yang ditinggalkan oleh Basquiat terhadap dunia seni, terutama dalam hal estetika, tema, dan cara pandang terhadap seni. Dari generasi seniman yang datang setelahnya hingga kritik sosial yang ia hadapi, Basquiat membuktikan bahwa seni dapat menjadi saluran yang sangat kuat untuk berbicara tentang isu-isu sosial dan politik yang relevan dengan masyarakat.

Karya Basquiat: Memperkenalkan Kekuatan Ekspresi Spontan

Salah satu pengaruh terbesar Basquiat dalam dunia seni adalah kemampuannya untuk memperkenalkan ekspresi spontan sebagai bentuk seni yang sah. Sebelum Basquiat, seni rupa sering kali dianggap sebagai bentuk yang terstruktur, membutuhkan keterampilan teknis yang tinggi, dan berpegang pada prinsip estetika yang ketat. Namun, Basquiat menghancurkan batasan-batasan ini dan membawa seni ke dalam wilayah yang lebih bebas dan ekspresif.

Goresan kasar dan coretan yang tampaknya tidak teratur adalah ciri khas dari banyak karya Basquiat. Lukisan-lukisannya sering kali terkesan penuh emosi dan energi, menggambarkan perasaan yang mendalam, namun tidak selalu berfokus pada keindahan formal atau kejelasan teknis. Dengan pendekatan ini, Basquiat mengubah pandangan banyak orang terhadap seni, membuktikan bahwa ekspresi diri yang mentah dan langsung juga memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan yang sangat kuat.

Berkat pendekatan ini, seniman kontemporer masa kini, baik yang bekerja dengan seni lukis, grafis, maupun seni jalanan, banyak yang terinspirasi oleh Basquiat. Banyak seniman modern dan muda yang sekarang bebas mengeksplorasi teknik ekspresif yang lebih bebas dan tidak terikat oleh konvensi-konvensi seni yang tradisional.

Basquiat dan Pemberdayaan Identitas Kulit Hitam

Jean-Michel Basquiat adalah seorang seniman kulit hitam yang mengangkat isu identitas, rasisme, dan ketidaksetaraan sosial melalui karya-karyanya. Sebagai seorang Afro-Amerika yang berjuang untuk diterima di dunia seni elit yang dominan oleh seniman kulit putih, Basquiat menggunakannya sebagai platform untuk berbicara tentang perjuangan sosial yang dihadapi oleh komunitas kulit hitam. Dalam banyak karya-karyanya, ia menampilkan simbolisme yang berkaitan dengan sejarah perbudakan, ketidakadilan rasial, dan stereotip yang berkelanjutan terhadap orang kulit hitam.

Basquiat tidak hanya berbicara tentang pengalamannya sendiri, tetapi juga memberikan suara kepada banyak orang yang merasa terpinggirkan oleh sistem sosial yang ada. Karyanya sering menggambarkan ketegangan rasial, baik melalui gambar-gambar simbolis seperti tengkorak atau potret manusia yang terdistorsi, maupun melalui teks yang menyuarakan kritik terhadap ketidakadilan sosial.

Warisan Basquiat sebagai seorang seniman kulit hitam juga memberikan dampak besar terhadap representasi seni Afro-Amerika di dunia seni. Basquiat membuka jalan bagi seniman kulit hitam lainnya untuk menunjukkan identitas mereka dengan bangga dan untuk berbicara melalui seni tentang pengalaman hidup yang penuh tantangan dan ketidakadilan. Dengan demikian, Basquiat berperan besar dalam mengubah cara pandang terhadap ras dan seni dalam budaya Barat.

Seni Jalanan dan Keterhubungannya dengan Basquiat

Salah satu aspek yang membuat Basquiat begitu relevan di era modern ini adalah hubungan eratnya dengan seni jalanan. Sebelum menjadi terkenal di dunia seni internasional, Basquiat mulai berkarier sebagai seniman jalanan di New York City dengan menggunakan nama samaran “SAMO” (Same Old Shit). Melalui grafiti di dinding-dinding kota, ia mulai mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan, ketidakadilan sosial, dan kritik terhadap budaya pop.

Pengaruh seni jalanan sangat terasa dalam karya-karya Basquiat yang kemudian berkembang menjadi lukisan-lukisan yang lebih besar dan lebih kompleks. Meskipun ia bekerja dengan kanvas dan media seni formal lainnya, unsur-unsur grafiti—seperti teks yang ditulis dengan tangan, coretan spontan, dan penggunaan warna yang berani—tetap hadir dalam karyanya. Basquiat menunjukkan bahwa seni tidak harus terbatas pada ruang galeri atau ruang pameran resmi; seni bisa ada di mana saja, bahkan di jalanan.

Basquiat menjadi ikon pertama yang benar-benar mengaburkan batas antara seni jalanan dan seni rupa konvensional, serta memberikan legitimasi pada seni yang dimulai dari ruang publik. Saat ini, seni jalanan telah menjadi salah satu bentuk seni yang paling dihargai dan berpengaruh, dan banyak seniman muda yang terinspirasi oleh kemampuan Basquiat untuk mengekspresikan diri tanpa batasan.

Dampak terhadap Seniman Kontemporer

Pengaruh Basquiat tidak hanya terasa pada seni rupa dan grafiti, tetapi juga pada cara seniman kontemporer mendekati topik-topik sosial dan politik dalam karya mereka. Banyak seniman muda yang mengikuti jejak Basquiat dalam hal keberanian untuk mengungkapkan kritik sosial melalui seni mereka. Mereka menggunakan seni sebagai sarana untuk berbicara tentang isu-isu global seperti ketidaksetaraan, peran perempuan, ras, dan identitas pribadi.

Basquiat mengajarkan kita bahwa seni tidak hanya tentang estetika atau ekspresi pribadi, tetapi juga tentang berkomunikasi dengan dunia—tentang berbicara mengenai ketidakadilan dan memperjuangkan perubahan. Oleh karena itu, banyak seniman yang terinspirasi oleh Basquiat untuk menyelami isu-isu sosial yang lebih besar dan untuk menggunakan seni sebagai alat pemberdayaan.

Contoh nyata dari pengaruh Basquiat dapat dilihat dalam karya seniman seperti Keith Haring, Banksy, dan bahkan seniman-seniman muda yang bekerja dengan grafiti atau seni digital. Meskipun gaya dan teknik mereka berbeda, mereka semua memiliki pengaruh besar dari Basquiat dalam hal pendekatan sosial dan ekspresif terhadap seni.

Jean-Michel Basquiat bukan hanya seorang seniman; ia adalah suara untuk perubahan. Melalui karyanya, ia mengajarkan kita bahwa seni adalah alat yang sangat kuat untuk berbicara tentang identitas, ketidakadilan sosial, dan ketegangan budaya. Pengaruh Basquiat terus hidup dalam karya seniman-seniman modern yang berani mengangkat isu-isu yang relevan dan penting, serta dalam budaya seni jalanan yang terus berkembang.

Lebih dari sekadar lukisan, karya Basquiat adalah bentuk pernyataan—tentang perlawanan, pemberdayaan, dan perjuangan. Dengan cara ini, Basquiat tidak hanya mengubah dunia seni, tetapi juga memberikan kontribusi yang tak ternilai bagi perkembangan budaya global. Warisan kreatifnya terus menginspirasi generasi baru untuk berbicara, berkarya, dan menciptakan dunia yang lebih adil melalui seni.

Jean-Michel Basquiat Dari Jalanan ke Galeri Seni Dunia

Jean-Michel Basquiat adalah salah satu seniman paling berpengaruh di abad ke-20. Dengan latar belakang sebagai seniman jalanan yang kemudian meraih ketenaran di galeri-galeri seni dunia, Basquiat menciptakan identitas visual yang kuat dan mengguncang dunia seni dengan karya-karyanya yang penuh energi dan makna.

Masa Kecil dan Awal Karier

Basquiat lahir di Brooklyn, New York, pada 22 Desember 1960. Ibunya, seorang keturunan Puerto Rico, memperkenalkan seni kepadanya sejak kecil dengan sering mengajaknya ke museum. Ayahnya, yang berasal dari Haiti, turut berkontribusi dalam memperkaya wawasan budaya Basquiat. Kombinasi latar belakang budaya ini kemudian banyak muncul dalam karya-karyanya.

Pada usia muda, Basquiat sudah menunjukkan bakatnya dalam menggambar dan melukis. Namun, kehidupannya berubah drastis saat ia melarikan diri dari rumah pada usia 15 tahun. Kehidupan di jalanan New York membuatnya lebih dekat dengan dunia seni jalanan yang kemudian membentuk identitas artistiknya. Bersama temannya, Al Diaz, ia menciptakan persona SAMO, sebuah karakter yang sering muncul dalam graffiti yang penuh kritik sosial dan sindiran di berbagai sudut kota.

Peralihan ke Dunia Seni Kontemporer

Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, seni jalanan mulai menarik perhatian dunia seni kontemporer. Basquiat, yang awalnya hanya dikenal melalui graffiti, mulai merambah ke media lain seperti kanvas. Keunikan karyanya, yang menggabungkan unsur ekspresionisme, simbolisme, dan kritik sosial, menarik perhatian banyak kolektor dan kurator.

Salah satu momen penting dalam karier Basquiat adalah ketika ia berpartisipasi dalam pameran seni “Times Square Show” pada tahun 1980. Pameran ini menjadi batu loncatan yang membawanya ke dalam lingkaran seni kelas atas di New York. Tidak lama setelah itu, ia bertemu dengan Andy Warhol, yang kemudian menjadi mentor dan kolaboratornya dalam berbagai proyek seni.

Ciri Khas Karya dan Pengaruhnya

Karya-karya Basquiat sangat khas dengan gaya lukisan yang tampak mentah, penuh warna, serta elemen-elemen tekstual seperti kata-kata dan simbol yang sering kali memiliki makna mendalam. Ia banyak mengangkat isu-isu sosial seperti ketidakadilan rasial, eksploitasi, serta identitas budaya Afrika-Amerika dan Karibia.

Salah satu karya terkenalnya, Untitled (1982), menampilkan wajah tengkorak yang terdistorsi dengan palet warna mencolok dan coretan ekspresif yang menggambarkan emosi serta kompleksitas identitas manusia. Lukisan ini kemudian terjual seharga $110,5 juta pada lelang tahun 2017, menjadikannya salah satu karya seni termahal di dunia yang dibuat oleh seniman Amerika.

Basquiat juga banyak terinspirasi oleh musik jazz dan bebop, yang tercermin dalam ritme serta komposisi visual lukisannya. Nama-nama seperti Charlie Parker dan Dizzy Gillespie kerap muncul dalam karyanya, menunjukkan bagaimana seni dan musik saling berkelindan dalam proses kreatifnya.

Puncak Karier dan Pergulatan Pribadi

Pada pertengahan 1980-an, Basquiat menjadi salah satu seniman muda paling sukses di dunia. Ia sering berpameran di galeri ternama seperti Gagosian dan Mary Boone Gallery. Sayangnya, ketenaran yang ia raih juga membawa tekanan besar dalam kehidupannya.

Ia mulai berjuang melawan kecanduan narkoba, yang semakin memburuk setelah kematian Andy Warhol pada tahun 1987. Kehilangan sosok mentor dan sahabatnya ini membuatnya semakin terpuruk. Meski tetap berkarya, pergolakan batin yang dialaminya mulai memengaruhi kualitas hidupnya. Hingga akhirnya, pada 12 Agustus 1988, Basquiat meninggal dunia akibat overdosis heroin di usia 27 tahun.

Warisan dan Pengaruh di Dunia Seni

Meskipun perjalanan hidupnya singkat, warisan Basquiat dalam dunia seni sangatlah besar. Ia tidak hanya membuka jalan bagi seniman kulit hitam di dunia seni kontemporer, tetapi juga mengubah cara orang memandang seni jalanan sebagai bagian dari arus utama seni rupa.

Karya-karyanya terus diapresiasi dan dipamerkan di berbagai museum ternama, seperti Museum of Modern Art (MoMA) dan Whitney Museum. Banyak seniman muda saat ini yang menganggap Basquiat sebagai inspirasi, terutama dalam cara ia menyuarakan isu-isu sosial dan personal melalui medium seni.

Basquiat bukan sekadar seniman jalanan yang sukses. Ia adalah ikon budaya yang membuktikan bahwa seni bisa menjadi alat perlawanan, ekspresi, dan perubahan sosial. Namanya akan terus hidup dalam sejarah seni, menginspirasi generasi mendatang untuk berani berekspresi dan melawan batasan yang ada.

Kumpulan Karya Seni Jean-Michel Basquiat yang Mengagumkan

Kumpulan Karya Seni Jean-Michel Basquiat yang Mengagumkan – Anda tentu sudah tidak asing dengan salah satu tokoh seniman asal Amerika. Tidak lain yakni Jean-Michel Basquiat. Seniman ini bahkan sudah sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Hal ini karena masa mudanya berhasil membuat banyak karya seni. Hingga saat ini pun nilai karyanya terjual dengan harga sangat tinggi.

Daftar Karya Seni Jean-Michel Basquiat

Jean-Michel Basquiat merupakan seorang seniman paling populer. Kehadirannya bahkan sudah menghasilkan banyak karya seni. Ia juga tergolong sebagai artis termuda dengan banyak bakat. Ia juga sempat mengikuti pameran di Whitney Biennial, New York. Di bawah ini adalah daftar karya seninya:

1. Warrior 1982

Karya seni pertama yang dibuat oleh Jean-Michel Basquiat adalah Warrior 1982. Karya ini termasuk salah satu yang paling populer. Yakni memberikan gambaran mengenai sosok eponim berlatar belakang kontras. Lukisan tersebut merupakan potret diri lainnya sebagai tanda kreativitas dan pengalaman pembuatnya.

Yakni seorang seniman berkulit hitam. Soal harga jualnya juga sangat fantastis. Adapun harga paling tinggi yakni sekitar 41,9 juta dolar. Terdapat sebuah karakter dengan mahkota di dalam lukisan. Tokohnya juga memegang sebuah pedang. Lukisan ini juga termasuk kesenian dengan harga paling mahal.

2. Dusthead 1982

Pada karya seni satu ini menggambarkan dua karakter seperti tongkat dengan latar belakang lukisan berwarna hitam. Selain itu, terdapat pula garis-garis yang mengisyaratkan sebuah trotoar jalanan. Terdapat satu sosok yang mendominasi dari karya tersebut. Yakni dengan warna merah terang.

Ia juga melambaikan tangannya di atas kepala. Sedangkan bagian matanya seperti piring dengan lingkaran cukup konsentris. Sedangkan sosok kedua terlihat seperti kurang bersemangat. Kedua wajahnya seperti menggunakan topeng. Lukisan ini sepertinya menggambarkan sebuah kekacauan.

3. Untitled (Boxer) 1982

Lukisan yang satu ini memberikan gambaran tentang seorang petinju dengan badan kekar dan berotot. Tubuh petinju tersebut berwarna hitam serta memenuhi seluruh halamannya. Pada bagian tangan seperti sedang mengangkat sebuah kemenangan. Tentu karya seni ini dapat diartikan dengan jelas.

Yaitu melambangkan sebuah kejayaan dan kekuatan secara fisik. Hanya saja bentuk tubuhnya cenderung abstrak dan geometris. Terutama pada bagian wajahnya. Jean-Michel Basquiat memilih untuk membuat otot-otot tinju sebagai ciri khas dari lukisan ini. Yakni aliran neo-ekspresionis.

4. La Hara 1981

Karya seni buatan Jean-Michel Basquiat satu ini memang tidak terlalu populer jika dibandingkan dengan lainnya. Akan tetapi, karya tersebut mampu menciptakan nilai historis sangat tinggi. Pasalnya, lukisan ini menunjukkan masa saat Jean-Michel Basquiat mengakui kekerasan dari orang-orang kota.

Lukisan ini memang mengusung tema yang sering diciptakan dalam karyanya. Terdapat seorang polisi dengan gaya tengkorak berdiri di balik jeruji besi. Tidak hanya itu, tersedia juga beberapa simbol otoritas di sekelilingnya. Karya tersebut berhasil terjual dengan harga mencapai 35 juta dolar pada tahun 2017 lalu.

kumpulan-karya-seni-jean-michel-basquiat-yang-mengagumkan

5. Inory of a Negro Policeman 1981

Lukisan lainnya yakni Inory of a Negro Policeman 1981. Jean-Michel Basquiat menjadikannya sebagai bentuk kritik tajam kepada rasnya sendiri yakni orang Amerika berkulit hitam. Ia menggambarkan seorang polisi untuk menyadarkan dan menunjukkan bahwa Afrika-Amerika dikendalikan oleh kulit putih.

Tentu saja hal ini menjadikan Jean-Michel Basquiat merasa sangat ironis. Orang pada tokoh tersebut menggambarkan untuk menegakkan aturan. Adapun karakter dalam lukisannya memiliki wajah seperti topeng. Ia juga mengenakan sebuah topi yang mirip bentuknya seperti sangkar.

6. Untitled 1991

Karya seni lainnya adalah tanpa judul di tahun 1991. Lukisan tersebut berhasil dijual dengan harga mencapai 34,9 juta dolar. Tentu saja penjualan tersebut sangat menarik karena melampaui batas perkiraannya. Adapun gambaran dalam lukisannya juga sangat menarik yakni tentang seorang prajurit memakai mahkota.

Selain itu, karakter tersebut juga memegang panah dan pedang serta memperlihatkan giginya. Tentu siapa saja yang melihatnya akan mengingat kejadian peperangan. Tokoh ini menandakan sebuah kemenangan yang sudah diperoleh. Seperti halnya Jean-Michel Basquiat yang meraih gelar seniman.

7. Untitled Skull 1982

Lukisan ini dibuat oleh Jean-Michel Basquiat pada tahun 1982. Terlebih tahun tersebut sangat berharga bagi seorang seniman ini. Kebanyakan lukisannya bahkan terjual di tahun tersebut dengan harga tinggi. Karya sendi ini sendiri memang tidak memiliki judul dengan karakter tengkorak.

Adapun ciri khasnya adalah lukisan dengan sapuan kuas berwarna hitam dan kuning, putih dan merah. Terdapat pula latar belakang berwarna biru. Karya seni tersebut awalnya terjual di New York oleh Galeri Annina Nosei. Kemudian terdapat tokoh-tokoh lainnya yang membeli.

8. The Field to the Next to the Other Road 1981

Merupakan karya seni lainnya yang dibuat oleh Jean-Michel Basquiat. Tokoh tersebut menciptakan lukisan ini dengan berbeda dari lainnya. Termasuk salah satu karya seni yang menampilkan karakter khusus serta cukup mudah untuk mengenalinya secara jelas jika dibandingkan dengan lukisan lainnya.

Lukisan ini sendiri berawal saat Jean-Michel Basquiat cukup terpesona dengan lingkaran cahaya dan kerangka. Adapun karya ini dibuat saat seniman tersebut diundang ke Modena oleh Emilio Mazzoli. Kemudian ina menciptakan lukisannya. Serta saat ini sudah terjual dengan harga mencapai 37.1 juta dolar.

Itu tadi informasi lengkap mengenai kumpulan karya sendiri dari Jean-Michel Basquiat. Tentu saja setiap karya seni yang dihasilkan mampu mencetak sejarah tersendiri. Terlebih setiap lukisan juga laku terjual dengan harga sangat tinggi. Tentu hal ini tidak lain karena bakatnya di dunia seni sehingga nilainya terus meningkat saat karyanya dijual.

 

Pembukaan Pertunjukan Jean-Michel Basquiat Baru di Galeri Barbican

Pembukaan Pertunjukan Jean-Michel Basquiat Baru di Galeri Barbican – Hanya beberapa hari sebelum pembukaan pertunjukan Jean-Michel Basquiat baru di Galeri Barbican di London, seniman jalanan terkenal, Banksy, telah menyemprotkan salah satu malaikat nya di dinding galeri.Banksy telah mengkonfirmasi karya seni dengan salah satu gambar yang diberi judul: Pertunjukan Basquiat baru yang besar dibuka di Barbicantempat yang biasanya sangat ingin membersihkan grafiti dari dindingnya.

Pembukaan Pertunjukan Jean-Michel Basquiat Baru di Galeri Barbican

 

jean-michel-basquiat – Karya seni terbaru Banksy telah diidentifikasi dengan tepat oleh Surat Kabar Guardian sebagai menampilkan sosok yang diambil dari salah satu lukisan Basquiat yang paling dicintai, Boy and Dog in a Johnnypump, 1982. Namun, dalam versi Banksy, lengan terangkat dari sosok Basquiat telah diubah menjadi kuda-kuda.

Permohonan dan menyerah, sementara polisi menepuknya dan mencatat rinciannya. Ini bukan hanya komentar tentang cara seniman grafiti diperlakukan, tetapi lebih tepatnya komentar tentang perlakuan perusahaan seni terhadap seniman kulit hitam selama bertahun-tahun.

Bahkan hari ini tidak ada karya Basquiat dalam koleksi publik di Inggrispenghilangan yang mengejutkan mengingat popularitas artis yang luar biasa. Terutama ketika mempertimbangkan fakta bahwa awal tahun ini ia menjadidengan penjualan karyanya Untitled, 1982 di sebuah lelang di Sothebys New Yorkartis Amerika termahal sepanjang masa. Dengan $ 110,5 juta, dia sekarang berada di liga yang sama dengan Pablo Picasso, Andy Warhol, dan Francis Bacon.

Banksy tidak diragukan lagi menyadari kisah tragis Basquiat, seniman muda itu dikatakan telah dikanibal oleh dunia seni yang putus asa untuk mendapatkan kanvasnya. Basquiat merasa sulit untuk mengatasi ketenaran dan perhatian, dan setelah kematian teman baik dan mentornya, Andy Warhol, artis kelahiran Brooklyn menjadi semakin terisolasi dan menarik diri.

Pada tahun 1988, hanya setahun setelah Warhol, dia meninggal karena overdosis heroin pada usia 27 tahun. Banksy tentu saja telah memilih rute yang sangat berbeda, menghindari pusat perhatian dengan menjaga nama dan identitasnya dengan baik dan benar-benar rahasia.

Seniman grafiti Inggris jelas merupakan penggemar berat Basquiat, dan mungkin satu-satunya seniman lain yang mencapai tingkat ketenaran yang sama, juga melakukan transisi yang sama dari seniman jalanan menjadi ikon seni arus utama. Banksy juga menghasilkan karya seni kedua, menampilkan lift penumpang London Eye yang diganti dengan mahkotamotif Basquiat yang berulang.

Bersamaan dengan karya seni tersebut, ia merilis pernyataan: Potret Basquiat disambut oleh polisi Metropolitankolaborasi tidak resmi dengan pertunjukan Basquiat yang baru. Tampaknya meskipun seniman jalanan ingin menonjolkan pameran, dengan gaya khas Banksy, ia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk melakukan penggalian tepat waktu pada pihak berwenang.

Andy Warhol, Jean-Michel Basquiat Dan Lukisan Kolaborasi

Van de Weghe Fine Art dengan bangga mengumumkan pameran lukisan karya Andy Warhol dan Jean-Michel Basquiat. Antara tahun 1984-1985, Warhol dan Basquiat menggabungkan pendekatan mereka yang berbeda untuk melukis ke dalam kelompok kerja kolaboratif yang dinamis di atas kanvas. Lukisan-lukisan yang dihasilkan, enam di antaranya ditampilkan dalam pameran saat ini, menggarisbawahi gaya unik dan metode produksi masing-masing seniman sementara pada saat yang sama memunculkan tubuh karya yang hidup dan orisinal.

Warhol dan Basquiat secara resmi diperkenalkan pada musim gugur 1982 oleh pedagang seni Swiss Bruno Bischofberger dan segera setelah itu membentuk hubungan pribadi dan profesional yang akan tetap penting sampai kematian Warhol pada Februari 1987. Setiap seniman legendaris dalam hidupnya sendiri, juara gaya merek dagang yang akan tampak menyaingi yang lain: buatan tangan Basquiat, gerakan grafiti vs. metode mekanis Warhol dan ikonografi siap pakai.

Memang, Tony Shafrazi mengiklankan pameran karyanya pada bulan September 1985 dengan poster yang menampilkan dua seniman yang siap bertanding dalam sarung tinju. Pendekatan pemuda, energi, dan improvisasi Basquiat pada lukisan yang dipasangkan dengan metode produksi Warhol yang apik dan bergaya, secara tak terduga menyatu menjadi dialog visual yang brilian.

Di masing-masing dari enam lukisan kolaboratif yang ditampilkan: Amoco, 1984 Tanpa Judul (50-Gigi Palsu), 1984 Belut Beracun, 1984-85 Air Panas, 1985 Fuck You Dentures, 1985 dan Felix the Cat, 1984-85, kontribusi Warhol dan Basquiat tidak dapat disangkal merupakan simbol. Masukan Warhol biasanya tepat sasaran dan tepat sasaran dia menandai wilayahnya dengan ikon atau logo tunggal. Deklarasi ini mendefinisikan setiap kanvas dengan memberinya struktur.

Basquiat pada gilirannya dibiarkan merespons dengan aplikasi liar minyak dan akrilik, mencoret-coret dan memotong di setiap kanvas dengan permainan kata asosiasi gratis dan gambar yang terinspirasi grafiti. Karya-karya tersebut benar-benar merupakan kolaborasi pikiran yang berbeda, ekspresi murni dari setiap individu. Baik Warhol dan Basquiat, pada akhirnya, meninggalkan yang terbaik dari apa yang ditawarkan masing-masing.

Keluarga Basquiat akan Mempersembahkan Karya-Karyanya yang Jarang Terlihat di New York

Lebih dari 200 karya Jean-Michel Basquiat akan dipresentasikan dalam pameran pribadi dan imersif di New York pada awal Musim Semi. Presale tiket akan diadakan pada hari Rabu untuk merayakan ulang tahunnya. Basquiat lahir di Brooklyn pada 22 Desember 1960, dan meninggal pada 1988 pada usia 27 tahun.

Gambar ikoniknya telah banyak didambakan di komunitas pengumpul dalam beberapa tahun terakhir, dengan salah satu kanvas tengkoraknya terjual seharga US$110,5 juta pada tahun 2017 di Sothebys, rekor harga untuk seorang seniman Amerika pada saat itu.

Namun, banyak dari karyanya masih disimpan di tanah miliknya dan tidak pernah ditampilkan ke publik. Sekarang, keluarganya, yang dipimpin oleh saudara perempuannya Lisane Basquiat dan Jeanine Heriveaux, yang menjalankan perkebunan Basquiat, bersama dengan ibu tiri mereka, Nora Fitzpatrick, telah mengkurasi lebih dari 200 lukisan, gambar, presentasi multimedia, ephemera, dan artefak untuk pameran khusus ini.

Pameran yang menampilkan pria di balik ikon ini telah dibuat selama bertahun-tahun, dari ide awal pada tahun 2017 sekitar peringatan 30 tahun meninggalnya Jean-Michel hingga sekarang, kata Heriveaux dalam rilisnya. Ada banyak pameran karya Jean-Michel, tetapi tidak pernah diceritakan dari sudut pandang keluargaJean-Michel sebagai seorang anak, seorang pria, seorang putra, dan seorang saudara lelaki.

Organisasi mitra untuk pameran ini antara lain adalah rumah lelang Phillips, perusahaan media Spotify dan VICE, dan perusahaan produksi virtual ISG Productions Ltd.

Pameran ini akan menampilkan kontribusi Basquiat terhadap sejarah seni dan eksplorasinya ke dalam budaya yang beragam, menggabungkan musik, pengalaman kulit hitam, budaya pop, tokoh olahraga kulit hitam Amerika, sastra, dan banyak lagi, kata penyelenggara.

Pameran akan diadakan di Gedung Starrett-Lehigh yang bersejarah di lingkungan Chelsea Manhattan, mulai dari 9 April. Tiket pra-penjualan tersedia bagi siapa saja yang mendaftar di situs web pameran.

Mengapa Ada Booming di Barang Dagangan Basquiat?

Anda bangun di pagi hari, dan mematikan alarm di ponsel Anda yang dicetak Basquiat. Anda melihat penuh kasih pada BE@RBRICK yang dicetak Basquiat di meja samping tempat tidur Anda, dan kenakan kemeja Anda yang dicetak Basquiat, ambil skateboard yang dicetak Basquiat Anda, dan masukkan kaki Anda ke dalam sepasang DC yang dicetak Basquiat. Atau Dok Martens.

Dan itu baru rilis sejak musim semi ini. Di luar itu, karya seniman telah diterapkan pada segala hal mulai dari lilin hingga sandal hingga hoodies dan jam tangan. Dan dia bukan satu-satunya: teman sezamannya, Keith Haring, sama-sama terpampang di mana-mana.

Kolaborasi membutuhkan keseimbangan: bahwa artis, atau properti mereka, mendapatkan hasil kolaborasi yang sama banyaknya dengan merek fesyen.

Sungguh suatu ironi yang aneh bahwa kedua tokoh tersebut yang identitasnya sebagai laki-laki kulit hitam dan laki-laki gay, masing-masing, memposisikan mereka sebagai tokoh orang luar dalam masa hidup mereka sendiri telah menjadi artis yang paling menguntungkan untuk dijual ke pasar massal. Jadi dari mana booming barang dagangan ini muncul?

Alasan dari pihak artis tetap tidak jelas: Artestar, yang mengelola perizinan Basquiat, Haring, dan artis lainnya, menolak untuk berbicara dengan HYPEBEAST tentang strategi di balik manajemen mereka atas perkebunan artis. Namun dalam sebuah wawancara yang diberikan awal tahun ini, presiden perusahaan, David Stark, bersikeras bahwa signifikansi komersial dari kemitraan ini adalah bagian sekunder, duduk di belakang cerita yang ditawarkan kolaborasi tersebut.

Penulis Charlie Porter, yang bukunya What Artists Wear meneliti hubungan antara seniman dan pakaian, percaya bahwa kemahahadiran mereka sebagian disebabkan oleh meningkatnya selera akan karya-karya mereka, berdasarkan kelangkaan mereka. Baik Basquiat maupun Haring adalah seniman jalanan, katanya, dan industri seni telah mengejar ketinggalan sejak itu.

Bahkan sekarang setelah mereka diterima sebagai seniman besar, cukup sulit untuk melihat karya mereka: tidak ada karya salah satu dari mereka dalam koleksi Tate, dan hanya karya di atas kertas oleh keduanya di MoMA. Inilah sebabnya mengapa mereka adalah tanaman abadi untuk kolaborasi mode sangat sulit untuk melihat karya mereka, katanya. Ini cukup jelas ketika Anda dihadapkan dengan sesuatu yang terasa seperti momen yang benar-benar asli.

Ada juga aksesibilitas ke ikonografinya yang membuatnya mudah diterapkan ke media lain. Dalam banyak hal, mereka adalah materi iklan pra Instagram yang sempurna, kata Simon Chilvers, direktur kreatif di Matches Fashion. Mereka memiliki tulisan tangan yang sangat kuat dan sangat dikenali yang muncul di kanvas seperti pakaian yang sekarang perlu muncul di layar ponsel. Dan itu membuat mereka mudah untuk ditiru pada barang dagangan: jauh lebih mudah untuk melihat Keith Haring pada 100 langkah daripada John Baldessari.

Terlebih lagi, kedua seniman mempertahankan tingkat selebriti selama hidup mereka yang membentang jauh melampaui dunia seni. Mereka selalu menjadi bagian dari kesadaran populer, kata kritikus seni, penulis, dan direktur editorial untuk platform penjualan seni rupa 1stDibs, Anthony Barzilay Freund. Fakta bahwa mereka berteman dengan Warhol, atau pergi ke Studio 54 mereka menjalani kehidupan ini di mana eksploitasi pribadi mereka terkenal. Jadi mereka memiliki pengenalan nama di antara audiens konsumen yang lebih besar.

Namun, ada risiko bahwa dengan terus memutar karya mereka menjadi koleksi barang dagangan yang terus meningkat, masalah keadilan politik dan sosial yang mereka wakili mungkin hilang. Karya Haring bukan hanya tentang gambar garis berlekuk-lekuk itu adalah cerminan identitas gaynya sendiri. Dan simbolisme lukisan Basquiat bisa dibilang lebih sulit diurai ketika diaplikasikan pada lilin beraroma.

Kolaborasi membutuhkan keseimbangan, kata Porter, bahwa artis, atau properti mereka, mendapatkan hasil kolaborasi yang sama banyaknya dengan merek fesyen. Dia menunjuk kolaborasi baru-baru ini Dior Men dengan Peter Doig sebagai contoh sukses untuk itu. Namun dia juga percaya bahwa hubungan antara mode dan seni tidak harus selalu terfokus pada menghasilkan produk.

Baca Juga : 5 Fakta Menarik Tentang Jean-Michel Basquiat

Pekerjaan Anthea Hamilton dengan Loewe sangat fantastis dan semuanya lebih baik karena mereka bukan produk, katanya. Tidak ada barang dagangan di toko, tidak ada yang terlepas darinya.

Ada risiko juga, terlalu menjenuhkan pasar, dan pada akhirnya membosankan calon konsumen. Sebagai salah satu komentator HYPEBEAST berkomentar tentang kolaborasi Basquiat baru-baru ini, apakah ada yang tersisa untuk mencetak karya seni ini?

Ya, ada potensi kelelahan, aku Chilvers. Tetapi bagi mereka yang menghargai desain yang bagus atau seni yang hebat, itu cukup jelas ketika Anda dihadapkan pada sesuatu yang terasa seperti momen yang benar-benar asli.

Dia juga menekankan, bahwa tidak setiap ikatan seni adalah latihan yang murni sinis. Momen mode satu kali ini dapat menjadi koleksi tersendiri saya tidak mampu membeli cetakan Robert Mapplethorpe, tetapi saya dapat menggantung tabard Raf Simons Mapplethorpe di dinding saya.

Seperti yang ditunjukkan Freund, banyaknya produk dari para seniman ini tidak banyak berpengaruh pada popularitas karya nyata mereka. Pada bulan Maret tahun ini, Warrior karya Basquiat menjadi karya seni Barat paling mahal yang pernah dijual di lelang di Asia, dengan harga $41,9 juta USD. Dan baru-baru ini pada tahun 2017, sebuah karya seniman mencapai $ 110,5 juta USD di lelang di Amerika Serikat.

Namun harta sang seniman kemungkinan besar tidak akan menghasilkan apa-apa dari penjualan tersebut sebagai gantinya, uangnya akan diberikan kepada kolektor dan dealer. Jadi sulit untuk iri pada perkebunan (yang seringkali merupakan keluarga seniman) karena mencoba mengambil untung dari karya-karyanya meskipun masuk akal bahwa pergeseran kepemilikan artistik karena munculnya NFT dapat mengubah model ini selamanya.

Sampai saat itu, ada sedikit risiko bahwa banjir barang dagangan akan melemahkan nilai karya itu sendiri. Orang yang membeli karya seni bernilai jutaan dolar bukanlah orang yang sama yang membeli kaos itu, kata Freund. Saya tidak terlalu sinis tentang hal itu selalu ada pencatut, dan orang-orang yang ingin meningkatkan status sosial mereka melalui afiliasi dengan seni. Dan selain itu, dia menambahkan, Saya yakin orang yang memiliki lukisan senilai $100 juta itu berpikir sangat keren bahwa seseorang mengenakan t-shirt dengan karyanya di atasnya.

Jean-Michel Basquiat Salah Satu Seniman Paling Penting

Jean-Michel Basquiat Salah Satu Seniman Paling Penting – Jean-Michel Basquiat tetap menjadi salah satu seniman paling penting dan berpengaruh pada periode seni modern dan kontemporer.Bahkan sekarang, bertahun-tahun setelah kematiannya, popularitasnya tetap tak tergoyahkan. Pada tahun 2017, Basquiat mengalahkan Andy Warhol untuk menjadi artis Amerika paling mahal, setelah penjualan karya seninya senilai $110 juta, Untitled (1982) di lelang Sotheby.

Jean-Michel Basquiat Salah Satu Seniman Paling Penting

 

jean-michel-basquiat – Jean-Michel Basquiat lahir di New York tahun 1960-an, dari orang tua Haiti dan Puerto Rico. Ibunya menderita penyakit mental, sementara ayahnya percaya pada hukuman fisik, membangun masa kecil yang sulit yang nantinya akan mempengaruhi seninya.

Basquiat pertama kali memantapkan namanya melalui kolaborasi grafiti dengan temannya, Al Diaz, yang disebut SAMO . Namun, Basquiat terlibat dengan narkoba dan, pada usia 17, akhirnya meninggalkan sekolah dan pindah ke jalanan. Pada titik ini, ia menjadi sangat terlibat dalam adegan pesta dan secara teratur menghadiri ruang seni punk, seperti Mudd Club, tempat ia menjadi DJ.

Tapi jangan tertipu, Basquiat tidak seperti stereotip kenakalan remaja. Dengan kecintaan pada jazz dan puisi, Basquiat terlibat dalam Renaisans budaya yg berkembang pada New York. Bahkan, beliau memasukkan kecintaannya dalam puisi pada karya seninya, menempatkan teks di atas gambarnya.

Pada 1980-an, Basquiat mulai melukis dan menggambar atas saran Diego Cortez, yang ia temui di Klub Mudd. Ini dengan cepat memicu ketenarannya, dengan pameran pertamanya pada tahun 1982 benar-benar terjual habis.

Baca Juga : Jean-Michel Basquiat Berasal Dari Seni Jalanan

Pada tahun yang sama, ia juga mengadakan pertunjukan pertamanya di Galeri Gagosian di Los Angeles. Sebagai latar belakang, Larry Gagosian adalah dealer seni paling terkenal di dunia dan memiliki rantai galeri seni bergengsi – singkatnya, jika Anda tampil di Gagosian, Anda telah berhasil.

Dari sana, ketenaran Basquiat melejit saat dia berteman dengan orang-orang seperti Keith Haring dan Andy Warhol. Faktanya, Warhol adalah mentor bagi Basquiat muda dan keduanya bahkan menghasilkan sejumlah lukisan bersama.

Bagaimana dengan pekerjaannya? Karya Basquiat dianggap masuk dalam gerakan Neo-Ekspresionisme. Neo-Ekspresionisme meletus pada 1980-an sebagai reaksi terhadap minimalisme dan seni konseptual. Pada dasarnya, Neo-Ekspresionisme dicirikan oleh penanganan material yang kasar, persis seperti cara Basquiat mendekati seninya.

Secara tematis, Basquiat mendapat inspirasi dari pendidikan dan warisannya. Sebagai seorang pemuda kulit hitam yang tinggal di New York pada 1980-an, ia beralih ke seninya untuk mengkritik sejarah kolonialisme dan rasisme yang berkaitan dengan orang Afrika-Amerika. Kritik-kritik ini, serta kritik tentang kekayaan dan kemiskinan, tidak dikomunikasikan secara terbuka, melainkan melalui motif. Bisa dibilang yang paling ikonik dari ini adalah mahkotanya yang berfungsi sebagai kritik terhadap kelas dan ras tetapi juga simbol status Basquiat sendiri.

Ketika Basquiat masih muda, dia terlibat dalam kecelakaan mobil yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu. Untuk hiburan, ibunya memberinya Anatomi Gray, yang memicu ketertarikannya dengan pembedahan dan konfigurasi ulang. Akibatnya, ia menghabiskan sebagian besar karirnya memikirkan dan melihat “sejarah sebagai mayat yang dapat didekonstruksi dan dihidupkan kembali sesuai dengan kita”. Ide-ide ini dapat dilihat melalui motif kakinya dan berbagai elemen tubuh manusia.

Mengapa dia penting? Meskipun Basquiat meninggal dunia pada usia 27, warisannya hidup melalui ribuan lukisan dan gambar. Karyanya tetap sangat relevan saat ini mengingat iklim sosial dan politik di seluruh dunia. Akibatnya, seniman dari segala bentuk melanjutkan komentar Basquiat tentang rasisme melalui karya mereka sendiri.

Baru bulan lalu, seniman jalanan Inggris yang sukar dipahami, Banksy membuat grafiti dua mural yang terinspirasi Basquiat di dinding Barbican Centre. Mengambil inspirasi dari Basquiat’s Boy and Dog in a Johnnypump , Banksy mengomentari isu rasisme dalam penegakan hukum, karena sosok Basquiat digambarkan didatangi oleh dua petugas polisi.

Namun, bukan hanya seni rupa yang terinspirasi oleh seniman muda itu. Pada tahun 2013, Jay-Z merilis albumnya, ‘Magna Carta Holy Grail’. Lagu, ‘Picasso Baby’, merujuk Basquiat berkali-kali. Ini berspekulasi bahwa referensi ini dibuat karena Jay-Z mengidentifikasi dengan kain lap Basquiat untuk cerita kekayaan. Sementara seniman seperti Van Gogh perlu mati untuk menjadi terkenal, Basquiat mencapai tingkat ketenaran yang belum pernah terjadi sebelumnya pada usia 20 tahun.

Kualitas karyanya yang benar-benar unik, tema yang ia komunikasikan dan kisah romantisnya yang compang-camping hingga kaya terus menarik intrik dari raksasa dunia seni dan pecinta seni di seluruh dunia. Dan bagi mereka yang tidak memiliki cadangan $110 juta, lihat seniman Artfinder yang terinspirasi oleh Basquiat.

Lukisan Jean-Michel Basquiat, Jean-Michel Basquiat menjadi ikon karena dua alasan yang sama: dia adalah seniman kulit hitam dan dia melukis dengan cara yang mengakui dan mempopulerkan warisan kulit hitam dalam seni. Bagian dari gerakan seni Neo-Ekspresionis 1970-an-80-an, lukisan-lukisan Basquiat penuh dengan energi yang hingar bingar tetapi juga sangat terarah dan warna-warna sederhana yang cerah.

Karya-karya yang dihasilkan tampak mentah dan tidak fokus, tetapi sebenarnya itu adalah kebalikan dari apa adanya. Menganggapnya demikian berarti mengabaikan konteksnya, dampaknya, dan yang paling signifikan adalah konsep yang memberi kedalaman. Penggunaan citra dan motif Basquiat yang menunjukkan seni Afrika membuatnya mudah distereotipkan sebagai seniman kulit hitam, tetapi ia ingin dikenal hanya sebagai seniman.

Antagonisme antara bagaimana dia ingin menampilkan dirinya dan bagaimana dia dikucilkan oleh orang lain didokumentasikan melalui karyanya. Eksplorasi subyek dalam lukisannya juga merupakan eksplorasi dirinya dan bagaimana dia merespon apa yang dia wakili.

Karyanya konfrontatif, menuntut tanggapan dari pemirsanya – tidak mudah untuk diabaikan; melalui itu kita memahami perjuangan internalnya. Sepanjang karirnya Basquiat memiliki hubungan cinta-benci dengan pendirian seni. Karier awalnya di seni jalanan (dia berkolaborasi dengan Al Diaz hingga 1980 dengan label SAMO) diikuti dengan masuknya dia ke dunia galeri adalah ujung tombak – dia dituduh menjual oleh satu dunia dan tidak pernah cukup berkompromi untuk ‘menyesuaikan diri dengan dunia’. ‘ yang lain.

Konflik antara masa lalunya dan masa kininya tercermin dalam karyanya. Lukisannya mencerminkan dan mengomentari konflik yang melekat dalam pengalaman manusia. Ada banyak seniman selama bertahun-tahun, terutama dalam beberapa tahun terakhir, yang berjuang untuk menemukan posisi yang nyaman untuk pekerjaan mereka,

Lukisan-lukisan Basquiat menghasilkan ikonografi yang terasa benar-benar modern, sementara juga mengambil inspirasi dari gaya seni yang berbeda selama berabad-abad. Ia mempelajari seni Afrika secara mendetail, serta seni barat, seperti yang ditunjukkan dalam penggambaran abstraknya tentang pelukis Mannnerist Italia, Titian.

Seni rupa Eropa sendiri telah lama dipengaruhi oleh ide-ide yang ditemukan di luar negeri, baik itu di Afrika, Amerika Selatan maupun Asia. Warga New York kami yang terkenal menghasilkan pandangan baru tentang ide ini, menggabungkan apa yang telah terjadi sebelumnya dengan budaya pribadinya yang merupakan perpaduan dari hal-hal yang berbeda.

Siklus sejarah seni kemudian berlanjut ke generasi berikutnya, dengan orang-orang seperti Banksy di Inggris mengambil inspirasi dan ide-ide besar dari karir pendek tapi inovatif seniman maveric ini. Terkadang, baik dalam seni maupun musik, mereka yang meninggal paling muda, meninggalkan dampak terbesar di belakang seolah-olah puncak kreatif mereka tetap dalam keadaan permanen selamanya.

Pengaruh Jean-michel Basquiat pada Masyarakat sebagai Seniman dan Tokoh Sosial Afrika yang Ikon

BIOGRAFI, Jean-Michel Basquiat adalah seorang seniman neo-ekspresionis selama era 1970-an hingga akhir 1980-an di mana karya seninya menyebar ke seluruh New York seperti badai. Kemampuannya untuk menjadi oracle dari visi sosial dan bertindak sebagai lukisan . Bahkan sampai hari ini, diskriminasi rasial masih menjadi masalah, kekerasan masih terjadi dan penilaian terhadap orang lain telah menyebabkan rasa sakit psikologis pada banyak paten.

Orang-orang dengan perilaku skandal yang menyalahgunakan potensi yang mereka terima dan mengindoktrinasi yang tidak bersalah adalah yang mendorong dunia dalam korupsi terus-menerus. Jean-Michel Basquiat mencoba untuk meledakkan pengetahuan ini melalui seni di mana ia terus-menerus menghasilkan lukisan massal dan gaya adalah upayanya menggunakan waktu yang ia miliki untuk menyoroti pentingnya segala sesuatu di sekitar kita.

Tetapi juga sampai pada titik ketidakstabilan di mana ketegangan dan tekanan dari realisasi massal ini menyebabkan pengobatan yang berlebihan dan penggunaan obat-obatan sehingga menyebabkan kematian. Tetapi pernyataannya telah menciptakan tanda dalam sejarah di mana beberapa orang yang halus dapat memahami makna sebenarnya di balik pikiran dan seninya. Di sini, saya di sini untuk berbicara tentang pentingnya dan dampaknya bagi masyarakat sebagai figur/pelukis.

HIDUP SEBAGAI SAMO, Selama awal 1970-an, grafiti adalah media pemberontakan di mana banyak seniman menggunakan gaya ini sebagai sarana untuk mengekspresikan profil diri seseorang. Al Diaz, seorang anggota baru dari gerakan grafiti mulai membuat jenis seni ini pada usia dua belas tahun di kereta api dan bus, tag-nya adalah ‘Bomb1’, yang mencerminkan tren format teks dan angka selama era gaya itu.

Dia menumbuhkan minat dalam menjelajahi dunia grafiti untuk satu-satunya tujuan pengakuan dan menjadi seseorang yang dikenal orang – sebuah identitas. Al Diaz kemudian bertemu Basquiat selama sekolah menengah dan bergabung untuk membuat tag duo grafiti terkenal di dunia ‘SAMO’ yang kita kenal sekarang.

Diaz menunjukkan kepada kita melalui beberapa wawancara bahwa mereka mengunjungi museum dan membuat coretan epigram di sekitar Manhattan. Sebagian besar karya seni ini terdiri dari ungkapan-ungkapan kecil dan pemikiran ideologis yang sedang direnungkan oleh keduanya, menunjukkan bahwa seni yang diciptakan tidak hanya untuk tujuan estetika tetapi dengan makna yang lebih dalam. Nama sebenarnya ‘SAMO’ juga mencerminkan hal ini karena merupakan singkatan dari ‘sama tua’ yang merupakan ungkapan yang biasa digunakan oleh kedua seniman tersebut ketika menggambarkan kehidupan mereka.

Pada tahun 1978, SAMO mulai muncul di tembok-tembok di seluruh kota. Basquiat adalah trilingual dalam bahasa Inggris, Spanyol dan Perancis ia menjadi menggunakan teks yang sebenarnya atau hanya kata-kata sederhana dalam seninya. Ini sama untuk Diaz. Hal ini menyebabkan pesan seperti oracle tersebar di seluruh kota, menyebarkan pemikiran filosofis dan ide-ide untuk orang-orang kota.

Identitas SAMO dirahasiakan sampai terungkap oleh acara TV off-the-wall Glenn O’Brien di mana Basquiat sendiri menyatakan dirinya sebagai SAMO, yang mengarah pada konflik dan diakhiri dengan pemisahan Al Diaz dan Basquiat setelah dua tahun hubungan mereka. bekerja sama. Diaz akhirnya mengambil arah yang berbeda dalam membuat musik sementara Basquiat melanjutkan seni uniknya, mengumpulkan persahabatan dengan kerumunan seni seperti Keith Haring yang terkenal.

Saat memulai karir solonya, dia beralih dari gaya grafiti dan menandatangani karya seninya dengan tag ‘SAMO’ tetapi sekarang sebagai Jean-Michel Basquiat, meninggalkan tahap kehidupan itu di belakangnya untuk memajukan karya seni dan citra dirinya.

Dampak Basquiat pada masyarakat New York sangat mencengangkan atas nama SAMO , Itu adalah gaya grafiti barunya yang membawa ekspresi baru ke seni arus utama. utama, layak diakui oleh kurator, kritikus, dan galeri besar, mendorong grafiti menjadi seni sejati. bentuk, bukan hanya coretan sia-sia yang dibuat oleh berandalan.

Tempat Terbaik Untuk Melihat Seni Jean-Michel Basquiat

Tempat Terbaik Untuk Melihat Seni Jean-Michel Basquiat – Lahir di New York pada tahun 1960, Jean-Michel Basquiat menjadi terkenal di dunia seni selama tahun 1980-an.

Tempat Terbaik Untuk Melihat Seni Jean-Michel Basquiat

jean-michel-basquiat – Awalnya seorang seniman grafiti, seni energik Basquiat mendapat inspirasi dari warisan campuran Haiti dan Puerto Rico dan pahlawan budaya hitam, menciptakan dalam lukisannya bahasa visual yang khas dan subversif. Dibimbing oleh Andy Warhol, karya Basquiat berkembang pesat pada 1980-an, sebelum kematiannya pada 1988. Di sini kami menjelajahi tempat-tempat terbaik untuk melihat karya seninya dipamerkan.

The Broad

Di antara 2000 karya seni dalam koleksi The Broad ada 13 lukisan teladan karya Basquiat. Banyak dari potongan-potongan itu menggambarkan sapuan kuas Basquiat yang hiruk pikuk, dan menampilkan beberapa motif karyanya yang sudah dikenal, seperti mahkota, tengkorak, dan tulisan coretan. Koleksinya memberikan contoh bagus dari beragam teknik dan sumber inspirasi Basquiat. Untitled ( 1981) adalah sorotan khusus: dianggap sebagai otobiografi, potret diri itu dirinci secara rumit dan diselesaikan selama setahun: tidak biasa karena sebagian besar karyanya diselesaikan hanya dalam hitungan hari.

Koleksi Daros, Zürich, Swiss

Koleksi Daros di Zürich memamerkan koleksi mereka melalui Fondation Beyeler memiliki sejumlah karya menarik dari Basquiat. Ini termasuk dua lukisan Raja Alfonso (1982), dan Tanpa Bentuk (1984) serta 32 gambar Basquiat diadakan di Suite Daros. Gambar-gambar tersebut menampilkan eksplorasi rinci dari leksikon gambar ikoniknya serta coretan puitis dan politiknya.

Baca Juga : Pekerjaan Dan Kehidupan Dalam 3 Menit Jean-Michel Basquiat

Koleksi Barry Lowen, Museum Seni Kontemporer, LA

Museum Seni Kontemporer di Los Angeles, California, menyimpan setengah lusin karya Basquiat yang fantastis dalam koleksinya. Lukisan-lukisan itu lagi-lagi berasal dari awal 1980-an. Mungkin yang paling terkenal di antara mereka adalah Six Crimee (1982) – besar, akrilik dan cat minyak pada bagian masonite. Terbagi menjadi tiga panel, lukisan itu menggambarkan enam kepala laki-laki kulit hitam yang dilingkari dan pengelompokan garis dan simbol dengan latar belakang sapuan kuas hijau yang panik; rasa gerakan yang dihasilkan menggugah seni jalanan awalnya.

Seni Kontemporer Soho, New York

Galeri Seni Kontemporer Soho mencakup 2.900 kaki persegi di Lower Eastside Manhattan, dan menampilkan delapan karya Basquiat . Berasal dari antara 1982 hingga 1984, sebagian besar potongan berisi gambar tengkorak, kepala, atau mahkota yang biasa dalam karya Basquiat, dan menginterogasi ketidaksetaraan rasial dan ekonomi yang dia rasakan dalam masyarakat dan sejarah Amerika. Karya mentor dan teman Basquiat, Andy Warhol, juga menonjol dalam koleksi Soho.

Museum Andy Warhol, Pittsburg, Pennsylvania

Basquiat bertemu Andy Warhol pada tahun 1980, yang langsung terkesan dengan kejeniusan artistiknya. Keduanya menjadi teman dan memulai serangkaian karya kolaboratif antara 1983-1985. Banyak dari karya-karya ini sekarang dipamerkan di Museum Andy Warhol di Pittsburg , Pennsylvania. Karya patung Ten Punching Bags (Perjamuan Terakhir) adalah salah satu kolaborasi paling terkenal yang ditampilkan di sana.

Kontribusi Jean-Michel Basquiat pada sejarah seni dan eksplorasi fenomena budaya yang beragam, termasuk musik, pengalaman kulit hitam, budaya pop, atlet kulit hitam Amerika, sastra, dan sumber daya lainnya, akan mengarah pada kehidupan kreatif tahun-tahun berikutnya. memberikan wawasan unik, artis dan suaranya, fitur unik yang memicu kisah sosial dan budaya yang berlanjut hingga hari ini.

Diselenggarakan dan dikuratori oleh keluarga Jean-Michel Basquiat, pameran lebih dari 200 lukisan, gambar, presentasi multimedia, ephemera, dan artefak yang belum pernah dilihat dan jarang diperlihatkan ini menceritakan kisah Jean-Michel dari sudut pandang yang intim, menjalin usaha artistik dengan kehidupan pribadinya, pengaruh, dan waktu di mana dia tinggal.