Mengenal Sejarah Seni Lukis

Mengenal Sejarah Seni Lukis – Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang menitikberatkan pada kegiatan melukis. Dengan pemahaman dasar yang sama, seni lukis merupakan perkembangan seni lukis yang lebih lengkap.

Mengenal Sejarah Seni Lukis

Sumber : ms.thpanorama.com

 Baca Juga : 10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Terpopuler di Dunia

jean-michel-basquiat – Seni lukis adalah salah satu jenis karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan mengaplikasikan cat dengan kuas cat, pisau palet atau peralatan lainnya, peralatan tersebut akan menggambar gradien berbagai warna dan tone dengan kedalaman warna tertentu dan warna tertentu.

Komposisi warna bahan pigmen warna dalam pelarut (atau medium)) dan gen pengikat (lem) yang digunakan untuk mengencerkan air. Gen pengikat berupa minyak biji rami digunakan untuk cat dengan pengencer terpentin pada permukaannya ( pembawa), seperti kertas, kanvas atau dinding. Ini dilakukan oleh pelukis. Mengingat kedalaman warna dan rasa pelukis, terutama bila ia seorang pelukis, definisi ini akan digunakan.

Zaman prasejarah

Secara historis, seni lukis sangat erat kaitannya dengan gambar. Reruntuhan prasejarah menunjukkan bahwa sejak ribuan tahun lalu, nenek moyang kita mulai melukis di dinding gua untuk meniru bagian penting kehidupan. Hanya bahan sederhana (seperti arang, kapur atau bahan lainnya) yang dapat digunakan untuk membuat lukisan atau gambar. Teknik lukisan prasejarah yang terkenal digunakan oleh orang-orang gua adalah dengan meletakkan tangan mereka di dinding gua dan menyemprotnya dengan daun kunyah atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jejak tangan warna-warni di dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan lukisan (dan lukisan selanjutnya) berkembang lebih cepat daripada cabang seni lainnya (seperti seni pahat dan keramik).

Layaknya gambar, lukisan kebanyakan dibuat di area datar, seperti dinding, lantai, kertas atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia ciri ini disebut juga dua dimensi (two dimensional, flat size).

Benda yang sering muncul dalam karya purbakala adalah manusia, hewan dan benda alam lainnya seperti pohon, bukit, gunung, sungai dan lautan. Bentuk objek yang digambar tidak selalu sama dengan bentuk aslinya. Ini disebut gambar, dan ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman seniman terhadap objek tersebut. Misalnya, dibandingkan dengan ukuran tanduk asli, proporsi tanduk sangat besar untuk menghasilkan gambar seekor banteng. Gambar tersebut dipengaruhi oleh pemahaman seniman bahwa tanduk adalah bagian banteng yang paling mengesankan. Oleh karena itu citra suatu objek berbeda-beda sesuai dengan pemahaman budaya masyarakat setempat.

Suatu ketika, dalam masyarakat prasejarah, orang-orang tertentu menghabiskan lebih banyak waktu daripada mencari makanan. Mereka menjadi mahir dalam melukis dan mulai menemukan bahwa bentuk dan bentuk tertentu yang ditata dengan cara ini tampak lebih menarik dari biasanya. Mereka mulai menemukan rasa keindahan tertentu dalam aktivitas mereka dan terus melakukannya saat mereka menjadi lebih mahir. Mereka adalah seniman paling awal di muka bumi, dan kegiatan melukis dan melukis mulai menjadi kegiatan seni pada masa itu.

Lukisan klasik

Lukisan klasik terutama digunakan untuk tujuan berikut:

Mistisisme (karena agama yang terbelakang)
Publisitas (seperti grafiti di reruntuhan Pompeii),

Pada era ini seni lukis bermaksud buat menjiplak bentuk- bentuk yang terdapat di alam semaksimal bisa jadi. Ini merupakan hasil kemajuan keilmuan, serta pula hasil dari banyak orang yang mulai mengetahui kalau seni menggambar lebih bagus dari komunikasi bacaan dalam banyak pandangan.

Lukisan abad pertengahan

Akibat pengaruh besar agama di Abad Pertengahan, seni lukis mengalami keterpisahan dari sains. Sains diyakini sebagai keajaiban yang mencegah orang untuk melayani Tuhan. Akibatnya lukisan tidak lagi sesuai dengan kenyataan.

Kebanyakan lukisan saat ini adalah simbolisme, bukan realisme. Oleh karena itu, sulit untuk menemukan lukisan yang tergolong “bagus”.

Lukisan-lukisan saat ini digunakan sebagai alat dakwah dan keagamaan. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstraksi (pemisahan elemen formal yang “benar” dari benda).

Seni lukis zaman Renaissance

Mulailah dari kota Florence. Setelah Turki dikalahkan, banyak ilmuwan dan humanis (termasuk pelukis) melarikan diri dari Byzantium ke tempat yang sekarang disebut semenanjung Italia. Dukungan dari keluarga deMedici, yang menguasai sains dan seni modern di Florence, membuat sinergi antara keduanya berkontribusi pada budaya baru Eropa. Seni rupa telah menemukan jiwa baru dalam kebangkitan seni klasik. Ilmu pengetahuan kota ini tidak lagi dianggap sihir, tetapi sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuatan yang telah direbut bangsa Turki. Akhirnya pengaruh seni di Florence menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:

Tomassi
Donatello
Leonardo da Vinci
Michaelangelo
Raphael

Art Nouveau

Revolusi Industri di Inggris menyebabkan mekanisasi dalam banyak hal. Produk yang diproduksi menggunakan sistem produksi massal presisi tinggi. Hasilnya, keahlian seniman tidak lagi digantikan oleh seluk-beluk manufaktur mekanis. Sebagai tanggapan, seniman beralih ke bentuk yang tidak dapat diproduksi secara massal (atau, jika mungkin, biaya pembuatannya akan sangat tinggi). Lukisan, karya seni, dan kerajinan tangan menunjuk pada lekukan halus, yang sebagian besar terinspirasi oleh keindahan garis tumbuhan di alam.

Sejarah Dari Seni Lukis di Indonesia

Lukis Indonesia modern diawali dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Dikala itu seni muka Eropa Barat mengarah ke arah romantisme, serta banyak ilustrator Indonesia ikut dan dalam kemajuan jenis ini.

Raden Alim Syarif Bustaman merupakan galat seseorang asisten yang cukup profitabel mampu menekuni melukis bentuk Eropa yang dipraktikkan ilustrator Belanda. Raden Alim setelah itu meneruskan berlatih melukis ke Belanda, biar sukses jadi seseorang ilustrator Indonesia yang disegani serta jadi ilustrator kastel di sebagian negera Eropa. Tetapi seni menggambar Indonesia tidak melalui kemajuan yang serupa semacam era renaisans Eropa, biar kemajuannya juga tidak melalui jenjang yang serupa. Masa revolusi di Indonesia bawa akibat banyak ilustrator Indonesia berpindah berawal dari tema- tema romantisme jadi mengarah ke arah” kewarganegaraan”. Subjek yang terpaut dengan keelokan alam Indonesia dikira selaku tema yang mencederai bangsa, karena dikira berjolak pada kalangan kapitalis yang jadi kompetitor pandangan hidup komunisme yang populer kepada era itu. Tidak hanya itu, perlengkapan menggambar semacam cat serta kanvas yang imbuh berat diterima bawa akibat gambar Indonesia mengarah ke bentuk- bentuk yang lebih simpel.

Gerakan Dari Manifesto Kebudayaan dalam pemaksaan ideologi yang dikembangkan komunisme membawa dampak pelukis terhadap masa 1950an lebih menentukan melepaskan karya seni mereka berasal dari keperluan politik tertentu, supaya masa ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak kembali dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh hingga awal abad XXI ini, menjadi masih terombang-ambing oleh beraneka benturan konsepsi.

Kemapanan seni menggambar Indonesia yang belum mencapai tataran kesuksesan sudah diporak- porandakan oleh gagasan modernisme yang menciptakan seni pengganti ataupun seni kontemporer, dengan tampaknya seni konsep( conceptual art):“ Installation Art”, serta“ Performance Art”, yang dahulu menjamur di ceruk kampus akademi besar seni dekat 1993- 1996. Setelah itu timbul berbagai pengganti sejenis“ kerja sama” selaku bentuk 1996 atau 1997. Bersama itu pula seni menggambar konvensional dengan berbagai bentuk menghiasi galeri- galeri, yang bukan kembali selaku wujud penghargaan kepada warga, tetapi ialah bidang usaha pengganti pemodalan.

Surrealisme

Beberapa besar gambar surealis ini mendekati dengan bentuk- bentuk yang kerap kita jumpai dalam mimpi, apalagi ialah bangunan benak dasar siuman orang. Ilustrator berupaya melepaskan pikirannya dari wujud pandangan makul, setelah itu melimpahkan tiap bagian subjek buat menciptakan perasaan khusus, serta orang bisa merasakan perasaan itu tanpa menguasai wujud aslinya. Salvador Dali merupakan kepribadian sangat terkenal dalam jenis ini

Seni Fantasi

Fantastic Art ataupun Seni Fantastik, bisalah dibilang selaku suatu mashab, gerakan seni muka yang terkini saja dikira eksistensinya. Sementara itu bentuk ini telah pergi semenjak lama, apalagi ilustrator Hieronymus Bosch( 1450- 1561) dikala ini digolongkan selaku tidak betul satu perintis mashab ini. Gambar Bosch“ The Garden of Earthly Delights” yang melukiskan kayangan serta neraka, yang sebelumnya digolongkan pada mashab Renesans, namun setelah itu diperdebatkan serta belum lama kemudian digolongkan pada Seni Fantastik.

Tahun 1970- an, kala arti Seni Fantastik ini timbul, nyatanya diawali oleh seniman- seniman yang terkategori ilustrator, yang berkreasi diatas kanvas buat kebutuhan sampul- sampul roman, yang cerita- ceritanya dikelompokkan pada cerita khayalan, imajinasi, babad, dongeng, narasi orang, ataupun fantasi, pula fantasi–ilmiah yang menceritakan bertepatan angkasa luar, kehidupan alien, kehidupan purba, dinosaurus, dsb. Yang dikira sangat mempengaruhi dari angkatan ini merupakan: Frank Frazetta( 1928- 2010), pula Roger Dean serta Boris Vallejo. Akibat angkatan ini sampai pula di Indonesia, serta mayoritas mampu ditemukan pada sampul- sampul novel serta roman era 1980- an, apalagi kaset

 Baca Juga : Mengenal Sejarah Musik Keroncong dan Alat Musiknya

Kubisme

Adalah aliran yang condong laksanakan bisnis abstraksi pada objek ke didalam bentuk-bentuk geometri atau wujud balok-balok untuk beroleh sensasi tertentu. Salah satu tokoh populer dari aliran ini adalah Pablo Picasso.

Romantisme

Ialah gerakan tertua di didalam insiden seni menggambar moderen Indonesia. Gambar dengan gerakan ini berusaha menimbulkan ingatan romantis serta keelokan di tiap objeknya. Panorama alam alam merupakan subjek yang sering didapat ganti selaku kerangka balik gambar.

Romantisme dirintis oleh pelukis- ilustrator pada masa penjajahan Belanda dan ditularkan pada ilustrator pribumi untuk target koleksi dan galeri pada masa kolonial. Salah satu bentuk populer dari aksi ini ialah Raden Patuh.

Plural painting

Merupakan suatu sistem beraktifitas seni lewat sejenis khalwat ataupun pengembaraan insting buat membekuk serta menterjemahkan aksi hidup dari dorongan hati kehidupan ke didalam bhs visual. Bahasa visual yang dipakai berdiri pada rancangan Plural painting. Maksudnya, buat menunjukkan idiom- idiom biar relatif mampu peroleh akurasi dengan apa yang telah terjebak oleh insting mempergunakan idiom- idiom yang bertabiat: multi- etnis, multi- teknik, ataupun multi- style.

Badingkut(isme)

Suatu kecondongan, penggayaan, ataupun metode sistem inovatif yang dibesarkan oleh Herry Dim semenjak tahun 1970- an. Aktivitas membuat buatan dengan mengfungsikan materi- materi penemuan serta apalagi materi- materi sisa ini setelah itu mampu jadi buatan seni 2 format( gambar ataupun instalasi bilik), buatan 3 format( seragam arca), buatan zona( seni instalasi), ataupun buatan seni aturan pentas pentas. Apalagi di setelah itu hari dibesarkan oleh kawan serta angkatan penerusnya jadi garapan nada, tari, senirupa pementasan( performance art), serta pentas. Mengenai” Badingkut” buat seni aturan pentas pentas telah ditulis oleh Herry Dim di didalam suatu bukunya” Badingkut: Di pada 3 rute pentas”.

 

10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Terpopuler di Dunia

10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Terpopuler di Dunia – “Mona Lisa” merupakan mahakarya lukisan abad ke-15 Leonardo da Vinci. Dia saat ini tinggal di Museum Louvre di Paris, Prancis. Lukisan Mona Lisa populer karena seni membuatnya terlihat seperti benda nyata. Lukisan ini telah dilukis pada lukisan ini selama empat tahun, tetapi belum disiapkan sejak itu. Oleh karena itu, lukisan memiliki kekurangan yaitu subjek lukisan tidak memiliki rambut di dahi, dan latar belakang lukisan terlihat terlalu pudar.

10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Terpopuler di Dunia

Sumber : suara.com

 Baca Juga : 4 Pelukis Terkenal Indonesia dan Alirannya

jean-michel-basquiat – Lukisan ini adalah salah satu potret pertama yang menggambarkan contoh di depan lanskap gelap pelukis, dan Leonardo adalah salah satu pelukis pertama yang menggunakan perspektif udara dalam lukisan itu.

Senyuman misterius Mona Lisa dalam potret terkenal Leonardo da Vinci akhirnya muncul. Sarjana Jerman percaya bahwa mereka telah berhasil memecahkan misteri berusia seabad di balik identitas gadis cantik dalam lukisan terkenal itu. Lisa Gherardini, istri pengusaha Florentine kaya Francesco del Giocondo, telah lama dianggap sebagai lukisan terpenting abad ke-16. Namun, para sejarawan seni seringkali ingin tahu apakah wanita yang tersenyum itu benar-benar kekasih Leonardo, dan sang ibu adalah senimannya sendiri.

Sekarang, para ahli di Perpustakaan Universitas Heidelberg mengklaim bahwa, berdasarkan catatan pemilik dalam sebuah buku pada bulan Oktober 1503, selalu dapat dijamin bahwa Lisa Giocondo adalah model lukisan yang sebenarnya, model paling banyak dalam lukisan ini. Potret terkenal. dunia. Perpustakaan mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Sejak Armin Schlechter (Dr. Armin Schlechter) mengetahui hal ini, Semua keraguan tentang informasi Mona Lisa lenyap.

“Hingga saat ini, bukti konklusif hanya dapat diperoleh dari berbagai dokumen pada abad ke-16. Penjelasannya ditulis oleh Cicero, pejabat resmi Florentine dari pembicara Florentine dan teman Leonardo Vespucci (Agostino Vespucci). Prasasti tersebut membandingkan Leonardo dengan seniman Yunani kuno Abils dan menunjukkan bahwa ia menciptakan tiga lukisan, salah satunya adalah potret Lisa de Jocondo.

Mengaitkan tahun penciptaan lukisan ini kepada para ahli seni di Abad Pertengahan, penemuan Heidelberg adalah sebuah terobosan. Sebelumnya, dia menyebut istri pengusaha itu terkait dengan potret tersebut. Frank Zoelner, sejarawan seni di Universitas Leipzig, mengatakan kepada radio Jerman: “Tidak ada alasan untuk terus mencurigai bahwa potret ini adalah potret lain dari seorang wanita.” Teori lain menyatakan bahwa subjek lukisan ini adalah Leoner. Banyak ibu .

Estetika

Lukisan ini merupakan potret pertama yang menggambarkan gaya pelukis di depan lanskap yang teduh, dan Leonardo adalah pelukis pertama yang menggunakan sudut pandang udara dalam lukisannya. Leonardo menggunakan bentuk piramida untuk menempatkan wanita di lukisan itu. Tangan yang terlipat miring ke depan piramida. Dada, tengkuk, dan wajahnya secerah tangannya. Cahaya memberikan kesan bola dan geometri bola pada permukaan aktif lukisan.

Ini menggambarkan wanita misterius ini duduk di teras terbuka dengan pilar gelap di kedua sisinya. Di belakangnya adalah lanskap luas yang menghilang di Pegunungan Belais. Jalanan yang berkelok-kelok dan jembatan yang jauh hampir tidak menandakan kedatangan manusia. Lekukan rambut dan pakaian wanita itu membelai perasaan imajiner lembah dan sungai yang berputar-putar di belakangnya. Gaya Leonardo memiliki garis luar yang tidak jelas, tubuh yang lembut, perbedaan cahaya dan bayangan yang tajam, dan rasa ketenangan secara keseluruhan.

Leonardo menggunakan rumus sederhana untuk gaya wanita yang sedang duduk: deskripsi ekstensif Madonna tentang era itu. Dia menyempurnakan formula ini untuk secara mengesankan membangkitkan kesan visual bahwa ada jarak antara gaya dan penonton. Tempat dimana tangan berada adalah elemen yang dibicarakan antara “Mona Lisa” dan pengamat.

Model itu duduk tegak dengan tangan disilangkan, mewakili gayanya yang jauh. Hanya cintanya pada pengamat, dan dia sepertinya mengabaikan komunikasi diam ini. Perhatian tertuju pada wajahnya karena dikelilingi oleh elemen yang lebih gelap (rambut, beludru, bayangan), sehingga bersinar. Perempuan tampak hidup-tingkah laku Leonardo memberikan kesan bahwa perilakunya tidak menggunakan kontur yang digunakan hanya pada “dua elemen: tepi mulut dan mata” (Gombrich), serta ketara (sfumato) sebelumnya. ) digunakan dalam dialog intim dengan wanita dan pengamat tidak terbayangkan, seperti Raphael “Portrait of Baldassare Castiglione” (“Baldassare Castiglione”) dilukis sepuluh tahun kemudian. Potret, dipengaruhi oleh Mona Lisa. Diterbitkan oleh Wikipedia

Berikut 10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Paling Populer di Dunia

 Baca Juga : Unsur-Unsur Seni Rupa dan Penjelasannya

1. Mona Lisa bukanlah nama wanita di dalam lukisan

Beberapa orang mengira bahwa wanita di dalam adalah Lisa Gherardini. Francesco del Giocondo adalah seorang wanita dengan suami yang kaya. Kecuali jika diterjemahkan sebagai “My Mrs. Lisa”, nama Mona Lisa (orang Italia seperti Monna Lisa).

2. Napoleon naksir kepada Mona Lisa

Napoleon Bonaparte telah menangguhkan Mona Lisa berada dikamar tidur Istana Tuileries sekitar 4 tahun. Dikatakan bahwa keindahan pada lukisan ini menginspirasi cintanya pada Teresa Guadagni Italia yang cantik, yang sebenarnya adalah keturunan Lisa Gherardini.

3. Ukuran lukisan Mona Lisa tidak begitu besar

Orang biasanya mengira bahwa gambar Mona Lisa sangat besar. Padahal, rangka “Mona Lisa” hanya berukuran sekitar 75 cm x 52,5 cm, dan bobotnya tidak melebihi 8 kg.

4. Alisnya jadi perdebatan

Dikatakan bahwa Leonardo da Vinci menggambar alisnya secara detail pada Mona Lisa. Lukisan Willing dipindai secara digital pada tahun 2007, tetapi alisnya telah memudar, yang menjadi alasan perdebatan.

5. Banyak yang patah hati karena Mona Lisa

Lukisan Mona Lisa pertama kali dipamerkan di Louvre pada tahun 1815. Saat itu, banyak orang yang mengagumi keindahan Mona Lisa hingga melakukan hal-hal aneh. Banyak orang menulis surat cinta sebelum Louvre memberikan kotak surat cinta kepada Mona Lisa. Namun, tidak ada yang menemukan wanita di lukisan itu.

6. Pria meninggal karena Mona Lisa

Pada tahun 1852, seorang seniman bernama Luc Maspero diyakini telah melompat dari lantai empat sebuah hotel di Paris dan meninggalkan catatan bunuh diri yang berbunyi: “Saya telah berjuang mati-matian untuk senyumnya selama bertahun-tahun.

Saya. Lebih baik mati.” di. Pada tahun 1910, seorang pengagum yang terpesona masuk ke lukisan Mona Lisa dan menembak dirinya sendiri sambil melihat dirinya sendiri.

7. Lukisan Mona Lisa benar-benar dilindungi

Mona Lisa tergantung di tengah Galeri Agung Louvre. Selain itu, potongan ini juga dibungkus dengan kaca anti peluru untuk mencegah ancaman dan cedera.

8. Mona Lisa pernah diserang

Lukisan Mona Lisa pernah mengalami cedera siku kiri. Kerusakan itu disebabkan oleh lemparan batu Bolivia pada lukisan itu pada tahun 1956. Selain itu, bagian bawah Mona Lisa juga kena asam. Karena itu, lukisan itu ditempatkan di atas kaca antipeluru.

9. Pablo Picasso pernah jadi suspek pencurian lukisan Mona Lisa

Pablo Picasso dipanggil untuk diinterogasi karena sebelumnya pernah ditangkap dan membeli barang-barang Louvre curian. Karena itu, saat Mona Lisa menghilang, dia dicurigai. Namun, pencurinya adalah Vincenzo Peruggia, pegawai Louvre, berkebangsaan Italia. Dia menyelundupkan lukisan itu ke pakaiannya karena dia memiliki tanah airnya, Leonardo da Vinci, bukan Prancis.

10. Senyum Mona Lisa suka berubah sementara dilihat

Sering dikatakan bahwa orang melihat senyuman Mona Lisa berubah. Padahal, senyumnya selalu sama. di. Pada tahun 2000, ahli saraf Universitas Harvard, Ph.D. Margaret Livingstone menerapkan metode ilmiah pada alasan mengapa senyum Mona Lisa berubah. Ini karena perhatian manusia dan respons otak. Oleh karena itu, seseorang menjelaskan bahwa senyum Mona Lisa telah berubah.

4 Pelukis Terkenal Indonesia dan Alirannya

4 Pelukis Terkenal Indonesia dan Alirannya – Hakikat seni rupa merupakan sarana untuk mengungkapkan ekspresi atau perasaan dalam media. Media yang terlibat dapat memiliki arti yang luas, seperti musik, tari, drama, seni, dll. Bahkan, Anda juga bisa menambahkan karya seni dengan menampilkan ekspresi yang lebih kaya di bagian depan dan belakang kaos biasa.

4 Pelukis Terkenal Indonesia dan Alirannya

Sumber : layongmodernpainter.com

jean-michel-basquiat – Bicara seni rupa, ternyata banyak sekali seniman Indonesia yang namanya mampu menarik perhatian banyak orang bahkan memukau setiap penjuru dunia lewat lukisannya. Tentu saja, jalan yang diambil para master ini tidaklah mudah. Pasang surut, peluh, air mata dan kekecewaan membuat harinya begitu indah sehingga perjuangan mereka dimahkotai oleh seorang “legendaris”, yang tidak diragukan lagi merupakan pekerjaan yang indah.

Pada dasarnya setiap pelukis memiliki ciri dan ciri khas masing-masing yang membuatnya unik. Dengan terus mengasah kemampuannya, beberapa di antaranya bisa mengalahkan pelukis internasional di pameran tersebut, Mau tahu siapa saja master-master berikut ini? Mari kita simak!

Berikut 4 Pelukis Terkenal Indonesia dan Alirannya

 Baca Juga : Unsur-Unsur Seni Rupa dan Penjelasannya

1. Raden Saleh Sjarif Boestaman (1807-1880)

Sumber : christies.com

Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah seorang pelukis Arab Jawa di Indonesia, ia memelopori seni rupa modern Indonesia (kemudian Hindia Belanda). Lukisannya menggabungkan romantisme, dan romantisme saat ini sangat terkenal di Eropa, dan elemen-elemennya menunjukkan latar belakang pelukis Jawa.

Raden Saleh lahir dari keluarga kerajaan Jawa. Dari pihak ibunya, ia adalah cucu Sayyid Abdoellah Boestaman. Ayahnya adalah Sayyid Hoesen bin Alwi bin Awal bin Jahja, seorang keturunan Arab. Ibunya Mas Adjeng Zarip Hoesen tinggal di Terboyo dekat Semarang. Sejak usia 10 tahun, ia diserahkan kepada atasan Belanda di Batavia oleh pamannya, Bupati Semarang. Ketika saya bersekolah di Volks-School, hobi saya melukis menjadi menonjol.

Keterampilan interpersonalnya yang bersahabat memudahkannya memasuki lingkaran institusi Belanda dan elit di Hindia Belanda. Seorang profesor kenalan. Caspar Reinwardt, pendiri Kebun Raya Bogor dan direktur pertanian, seni, dan sains di Jawa dan pulau-pulau sekitarnya, percaya bahwa dia pantas mendapatkan dukungan resmi dari departemen tersebut. Kebetulan A.A.J. Payen, pelukis keturunan Belgia, didatangkan dari Belanda untuk keperluan pembuatan lukisan pemandangan di pulau Jawa untuk menghiasi kantor departemen Dutch van Kolonieen. Payen tertarik dengan bakat Raden Saleh dan menawarkan bimbingan.

Penn sebenarnya tidak menonjol di antara para ahli seni lukis Belanda, namun mantan guru di Akademi Seni Nick di Qianmen, Belanda ini sangat membantu Raden Saleh dalam mendalami lukisan Barat dan mempelajari teknik produksi dengan menggunakan lukisan cat minyak. cat. Payen termasuk mengajak anak muda dari Saleh untuk ikut official trip ke Jawa melacak jenis pemandangan yang dilukis. Ia pun menugaskan Raden Saleh untuk memetakan tipe-tipe WNI di mana ia berada.

Payne terkesan dengan bakat luar biasa para siswanya, dan dia menyarankan agar Raden Saleh bisa belajar di Belanda. Usulan tersebut didukung oleh Gubernur G.A.G.Ph. Pada masa pemerintahan van der Capellen (1819-1826), ia pernah melihat karya Raden Saleh sebelumnya.

Pada tahun 1829, Capellen mensponsori Universitas Saleh (Saleh) untuk belajar di Belanda, yang hampir bersamaan dengan perlawanan Jenderal Hiprik Merkus de Kock. Namun, kepergiannya membawa tugas lain. Dalam sepucuk surat dari seorang pejabat senior Belanda kepada departemen Vi Kolonieen, tertulis bahwa Raden Saleh bertanggung jawab untuk melapor kepada inspektur keuangan Belanda Linge (Linge) selama perjalanannya ke Belanda.) Untuk mengajarkan adat istiadat dan kebiasaan orang Jawa, Jawa dan Melayu. Ini menunjukkan keahlian Raden Saleh yang lain.

Belajar ke Eropa

Selama dua tahun pertama di Eropa, ia memperdalam bahasa Belanda dan mempelajari teknik penggunaan batu. Sedangkan untuk seni lukis, dalam lima tahun pertama, ia belajar melukis potret Cornelis Kruseman dan tema lanskap Andries Schelfhout, karena karyanya sekaligus memuaskan cita rasa dan cita rasa seni Belanda. Krusseman (Krusseman) adalah seorang pelukis istana, sering mendapat perintah dari pemerintah Belanda dan keluarga kerajaan.

Raden Saleh semakin bertekad memilih seni lukis sebagai gaya hidup. Ia terkenal bahkan sempat berpameran di Den Haag dan Amsterdam. Melihat lukisan Raden Saleh, orang Belanda tercengang. Mereka percaya bahwa pelukis muda India tidak bisa menguasai teknik dan menangkap ciri-ciri seni lukis Barat.

Ketika masa belajar di Belanda berakhir, Raden Saleh diminta tinggal lebih lama untuk mempelajari “kearifan, tanah, cuaca dan ilmu lainnya (ilmu ketelitian, mengukur darat dan pesawat terbang), kecuali seni lukis. William I (1772) -1843) dan Pemerintah Hindia Belanda sempat menunda kepulangannya ke Indonesia, namun beasiswa Kementerian Keuangan pemerintah Belanda dihentikan.

Dia menerima bantuan serupa pada masa pemerintahan Raja William II (1792-1849). Beberapa tahun kemudian, jika dia berada di Dresden, Jerman, dia dikirim ke luar negeri untuk menambah pengetahuannya. Dia tinggal di sini selama lima tahun sebagai tamu terhormat Kekaisaran Jerman dan diserahkan ke Weimar, Jerman pada tahun 1843. Dia kembali ke Belanda pada tahun 1844. Kemudian ia menjadi pelukis di Royal Court Belanda.

Wawasan artistiknya juga berkembang dengan apresiasi terhadap legenda romantis Ferdinand Victor Eugene Delacroix (1798-1863), seorang pelukis Prancis legendaris. Ia juga berkelana ke dunia gambar binatang dengan agresivitas manusia. Dia mulai berkelana ke banyak tempat untuk menyadari elemen dramatis yang dia cari.

Selama di Eropa, dia menyaksikan revolusi di Paris pada Februari 1848, tetapi revolusi itu tidak ingin mempengaruhinya. Dia pindah dari Prancis dan pelukis Prancis terkenal Horace Vernet ke Aljazair selama lebih dari sebulan. Pada tahun 1846, ia menciptakan inspirasi untuk menggambarkan kehidupan hewan di gurun pasir di sini. Pengamatannya menghasilkan banyak lukisan hewan besar dan hewan liar berkelahi. Negara lain yang dia kunjungi: Austria dan Italia. Pengembaraannya di Eropa berakhir pada tahun 1851, ketika dia dan istrinya (seorang wanita Belanda yang kaya) kembali ke India.

Kembali ke Hindia Belanda

Setelah tinggal di Eropa selama 20 tahun, Saleh kembali ke Hindia Belanda pada tahun 1852. Ia menjabat sebagai penjaga lukisan pemerintah kolonial dan menciptakan banyak potret untuk keluarga kerajaan Jawa sambil terus melukis pemandangan. Namun sejak itu, dia mengeluhkan ketidaknyamanan Jawa. Dia berkata dalam sebuah surat: “Orang hanya berbicara tentang gula dan kopi, kopi dan gula”.

Saleh membangun tempat tinggal di sekitar Cikini dengan basis istana Cenenberg yang pernah tinggal di Jerman. Dengan taman yang luas, lebih dari satu skala disumbangkan ke kebun binatang dan taman umum pada tahun 1862, yang ditutup sementara pada pergantian abad. Pada tahun 1960, Taman Ismail Marzuki (Taman Ismail Marzuki) dibangun di bekas taman yang rumahnya masih menjadi lokasi RS PGI Cikini.

Pada tahun 1867, Raden Saleh menikah dengan seorang bangsawan bernama Raden Ayu Danudirja (Raden Ayu Danudirja) dari Kraton di Yogyakarta dan seekor rubah ke Bogor (Bogor), di mana ia menyewa tempat tinggal di dekat Kebun Raya Bogor, menghadap Gunung Salak. Belakangan, istri Saleh pergi ke Eropa dan mengunjungi negara-negara seperti Belanda, Prancis, Jerman, dan Italia. Namun, istrinya jatuh sakit saat berada di Paris, dan kondisinya masih belum diketahui hingga saat ini, dan keduanya kembali ke Bogor. Setelah Saleh meninggal tiga bulan lalu, istrinya meninggal pada 31 Juli 1880.

Kematian

Pada Jumat pagi, 23 April 1880, Saleh tiba-tiba jatuh sakit. Dari hasil pemeriksaan diketahui aliran darahnya tersumbat akibat endapan di dekat jantungnya. Dua hari kemudian, dia dimakamkan di Kampong Eunbang di Bogor. Seperti yang dilaporkan surat kabar Jawa Bode, pemakaman bin Laden “dihadiri oleh banyak tuan tanah dan karyawan Belanda, serta beberapa siswa yang penasaran dari sekolah-sekolah terdekat”.

Lukisan

Tokoh romantisme Delacroix diyakini telah mempengaruhi karya-karya Raden Saleh di kemudian hari, yang tahu bagaimana mengekspresikan keyakinan romantismenya. Pada awal abad ke-19, ketika romantisme berkembang di Eropa, Raden Saleh tinggal dan bekerja di Prancis (1844-1851). Karakter romantisnya terlihat pada lukisan Raden Saleh yang mengandung paradoks. Citra keagungan dan kekejaman mencerminkan harapan (keyakinan agama) dan ketidakpastian nasib (sebenarnya). Ungkapan ini, yang pertama kali dikemukakan oleh pelukis Perancis Gerricault (1791-1824) dan Delacroix, diekspresikan dalam kondisi dramatis yang menegangkan, lukisan sepia memancarkan warna abu-abu, ketegangan hidup dan mati yang mengerikan.

Lukisannya sengaja menunjukkan cara berekspresi seperti ini, yang membuktikan bahwa Raden Saleh adalah seorang yang romantis. Konon melalui karyanya, ia mengisyaratkan nafsu manusia yang terus melecehkan makhluk lain. Misalnya berburu singa, rusa, banteng, dll. Raden Saleh tampaknya tidak hanya menyerap pendidikan Barat, tetapi juga mencerna pendidikan Barat sebagai jawaban atas kenyataan. Di depannya. Kesan kuat lainnya adalah Raden Saleh percaya pada cita-cita kebebasan dan kemerdekaan, sehingga menentang penindasan. Menurut Wikipedia

2. Abdullah Suriosubroto (1878-1941)

Sumber : goodminds.id

Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang pada tahun 1878. Wahidin Sudirohusodo salah satu tokoh pergerakan nasional Indonesia. Ia diakui sebagai pelukis Indonesia pertama di abad ke-20. Awalnya, Abdullah sudah mengikuti jejak dari ayah angkatnya ke fakultas kedokteran di Jakarta. Sesudah lulus dari Jakarta, ia melanjutkan studi ke Belanda. Setelah menetap di sana, tiba-tiba Abdullah beralih ke seni lukis dan masuk sekolah seni. Setelah kembali ke Indonesia, Abdullah tetap mempertahankan identitasnya sebagai pelukis. Dia sangat menyukai pemandangan dan sering menambahkan pemandangan pada lukisannya.

Karena karya yang ia ciptakan, keputusan yang ia buat sejak kecil tidak sia-sia, ia masuk dalam genre “Mooi Indie” atau “Hindia Indah”. Orang-orang sering membicarakan Abdullah Suriosubroto melalui lukisan cat minyaknya karena ia melihat alam dari kejauhan dan sifatnya romantis. Seorang pelukis ternama Indonesia menghabiskan sebagian besar waktunya di Bandung, menjelajahi pemandangan alam, kemudian akhirnya pindah ke Yogyakarta dan meninggal dunia pada tahun 1941.

3. Affandi Koesoema (1907-1990)

Sumbebr : kelambit.com

Di antara seniman dan pelukis legendaris Indonesia yang terkenal, mungkin saja Affandi adalah pelukis yang menggunakan teknik melukis teraneh. Dia melukis tanpa menggunakan kuas. Proses awalnya adalah memercikkan cat berwarna ke kanvas, kecuali jika perhatian yang cermat dapat meninggalkan kesan kebingungan. Namun setelah itu, Affandi akan menggunakan jari-jarinya untuk menyikat warna cat berikut hingga langkah-langkah dekorasi selesai dan didapat efek menawan. Affandi Koesoema adalah seniman yang berumur panjang. Ia lahir di Cirebon pada tahun 1907 dan meninggal pada tahun 1990.

Karena gaya ekspresionis dan romantisme yang unik, Afandi diharapkan menjadi pelukis Indonesia paling terkenal di dunia. Pada 1950-an, ia banyak menggelar pameran tunggal di Amerika Serikat, Inggris, India, dan Eropa. Ia dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan rendah hati. Alkisah, kritikus seni lukis Barat menanyakan apa yang sedang trend dalam seni lukis. Tanpa diduga, dia kembali dan bertanya, berharap para kritikus Barat berikut akan menjelaskan gaya yang tersedia dalam lukisan ini. Namun, banyak orang menganggap dia jenius. Sebab dalam masa hidupnya, Affandi menghasilkan lebih dari 2.000 karya.

 Baca Juga : Mengenal Sejarah Musik Keroncong dan Alat Musiknya

4. Agus Djaya (1913-1994)

Sumber : uun-halimah.blogspot.com

Pelukis Indonesia populer ini lahir dari keluarga bangsawan di Banten pada 1 April 1913, nama aslinya Raden Agus Djaja Suminta. Dalam konteks ini, tidak heran ia mendapat pendidikan yang baik. Setelah menyelesaikan studinya di Indonesia, Agus Djaja melanjutkan studinya di Akademi Seni Rupa Nasional (Akademi Seni Rupa) di Amsterdam, Belanda. Selama di Eropa, ia bertemu lebih dari satu pelukis top dunia, termasuk Pablo Picasso, Salvador Dali, dan pematung Polandia terkenal Ossip Zadkine.

Kembalinya menuju Indonesia, Agus Djaja membentuk Persatuan Ahli Seni Lukis Indonesia dan memimpin organisasi tersebut dari tahun 1938 hingga 1942, organisasi seniman seni pertama di Indonesia. Oleh karena itu, Agus Djaja dinyatakan sebagai salah satu pelopor seni lukis Indonesia. Selanjutnya, pada 1942-1945, ia direkomendasikan oleh Bung Karno sebagai Ketua Pusat Kebudayaan Kementerian Seni Rupa. Selain pelukis, pada masa Revolusi Kemerdekaan, Agus Djaja aktif sebagai kolonel Intel dan F.P (persiapan lokasi). Karena peran dan situasi negara pada saat itu, ia absen dari pameran tunggal selama hampir 40 tahun.

Setelah masa revolusi berakhir, pada April 1976 ia menggelar pameran tunggalnya di Taman Ismail Marzuki di Jakarta. Lebih dari 70 lukisan dipamerkan. Agus Djaja memiliki ciri khas warna biru dan merah yang memberikan kesan magis. Ia juga sering memasukkan benda-benda wayang dalam setiap karyanya. Setelah lama berada di ibu kota, Agus Djaja akhirnya memutuskan pindah ke Bali. Di sana ia mendirikan galeri impian di pinggir Pantai Kuta.