Mengenal Sejarah Seni Lukis – Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang menitikberatkan pada kegiatan melukis. Dengan pemahaman dasar yang sama, seni lukis merupakan perkembangan seni lukis yang lebih lengkap.
Mengenal Sejarah Seni Lukis
Baca Juga : 10 Fakta Lukisan Mona Lisa, Lukisan Terpopuler di Dunia
jean-michel-basquiat – Seni lukis adalah salah satu jenis karya seni yang proses pembuatannya dilakukan dengan mengaplikasikan cat dengan kuas cat, pisau palet atau peralatan lainnya, peralatan tersebut akan menggambar gradien berbagai warna dan tone dengan kedalaman warna tertentu dan warna tertentu.
Komposisi warna bahan pigmen warna dalam pelarut (atau medium)) dan gen pengikat (lem) yang digunakan untuk mengencerkan air. Gen pengikat berupa minyak biji rami digunakan untuk cat dengan pengencer terpentin pada permukaannya ( pembawa), seperti kertas, kanvas atau dinding. Ini dilakukan oleh pelukis. Mengingat kedalaman warna dan rasa pelukis, terutama bila ia seorang pelukis, definisi ini akan digunakan.
Zaman prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat erat kaitannya dengan gambar. Reruntuhan prasejarah menunjukkan bahwa sejak ribuan tahun lalu, nenek moyang kita mulai melukis di dinding gua untuk meniru bagian penting kehidupan. Hanya bahan sederhana (seperti arang, kapur atau bahan lainnya) yang dapat digunakan untuk membuat lukisan atau gambar. Teknik lukisan prasejarah yang terkenal digunakan oleh orang-orang gua adalah dengan meletakkan tangan mereka di dinding gua dan menyemprotnya dengan daun kunyah atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jejak tangan warna-warni di dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan lukisan (dan lukisan selanjutnya) berkembang lebih cepat daripada cabang seni lainnya (seperti seni pahat dan keramik).
Layaknya gambar, lukisan kebanyakan dibuat di area datar, seperti dinding, lantai, kertas atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia ciri ini disebut juga dua dimensi (two dimensional, flat size).
Benda yang sering muncul dalam karya purbakala adalah manusia, hewan dan benda alam lainnya seperti pohon, bukit, gunung, sungai dan lautan. Bentuk objek yang digambar tidak selalu sama dengan bentuk aslinya. Ini disebut gambar, dan ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman seniman terhadap objek tersebut. Misalnya, dibandingkan dengan ukuran tanduk asli, proporsi tanduk sangat besar untuk menghasilkan gambar seekor banteng. Gambar tersebut dipengaruhi oleh pemahaman seniman bahwa tanduk adalah bagian banteng yang paling mengesankan. Oleh karena itu citra suatu objek berbeda-beda sesuai dengan pemahaman budaya masyarakat setempat.
Suatu ketika, dalam masyarakat prasejarah, orang-orang tertentu menghabiskan lebih banyak waktu daripada mencari makanan. Mereka menjadi mahir dalam melukis dan mulai menemukan bahwa bentuk dan bentuk tertentu yang ditata dengan cara ini tampak lebih menarik dari biasanya. Mereka mulai menemukan rasa keindahan tertentu dalam aktivitas mereka dan terus melakukannya saat mereka menjadi lebih mahir. Mereka adalah seniman paling awal di muka bumi, dan kegiatan melukis dan melukis mulai menjadi kegiatan seni pada masa itu.
Lukisan klasik
Lukisan klasik terutama digunakan untuk tujuan berikut:
Mistisisme (karena agama yang terbelakang)
Publisitas (seperti grafiti di reruntuhan Pompeii),
Pada era ini seni lukis bermaksud buat menjiplak bentuk- bentuk yang terdapat di alam semaksimal bisa jadi. Ini merupakan hasil kemajuan keilmuan, serta pula hasil dari banyak orang yang mulai mengetahui kalau seni menggambar lebih bagus dari komunikasi bacaan dalam banyak pandangan.
Lukisan abad pertengahan
Akibat pengaruh besar agama di Abad Pertengahan, seni lukis mengalami keterpisahan dari sains. Sains diyakini sebagai keajaiban yang mencegah orang untuk melayani Tuhan. Akibatnya lukisan tidak lagi sesuai dengan kenyataan.
Kebanyakan lukisan saat ini adalah simbolisme, bukan realisme. Oleh karena itu, sulit untuk menemukan lukisan yang tergolong “bagus”.
Lukisan-lukisan saat ini digunakan sebagai alat dakwah dan keagamaan. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstraksi (pemisahan elemen formal yang “benar” dari benda).
Seni lukis zaman Renaissance
Mulailah dari kota Florence. Setelah Turki dikalahkan, banyak ilmuwan dan humanis (termasuk pelukis) melarikan diri dari Byzantium ke tempat yang sekarang disebut semenanjung Italia. Dukungan dari keluarga deMedici, yang menguasai sains dan seni modern di Florence, membuat sinergi antara keduanya berkontribusi pada budaya baru Eropa. Seni rupa telah menemukan jiwa baru dalam kebangkitan seni klasik. Ilmu pengetahuan kota ini tidak lagi dianggap sihir, tetapi sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuatan yang telah direbut bangsa Turki. Akhirnya pengaruh seni di Florence menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.
Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
Tomassi
Donatello
Leonardo da Vinci
Michaelangelo
Raphael
Art Nouveau
Revolusi Industri di Inggris menyebabkan mekanisasi dalam banyak hal. Produk yang diproduksi menggunakan sistem produksi massal presisi tinggi. Hasilnya, keahlian seniman tidak lagi digantikan oleh seluk-beluk manufaktur mekanis. Sebagai tanggapan, seniman beralih ke bentuk yang tidak dapat diproduksi secara massal (atau, jika mungkin, biaya pembuatannya akan sangat tinggi). Lukisan, karya seni, dan kerajinan tangan menunjuk pada lekukan halus, yang sebagian besar terinspirasi oleh keindahan garis tumbuhan di alam.
Sejarah Dari Seni Lukis di Indonesia
Lukis Indonesia modern diawali dengan masuknya penjajahan Belanda di Indonesia. Dikala itu seni muka Eropa Barat mengarah ke arah romantisme, serta banyak ilustrator Indonesia ikut dan dalam kemajuan jenis ini.
Raden Alim Syarif Bustaman merupakan galat seseorang asisten yang cukup profitabel mampu menekuni melukis bentuk Eropa yang dipraktikkan ilustrator Belanda. Raden Alim setelah itu meneruskan berlatih melukis ke Belanda, biar sukses jadi seseorang ilustrator Indonesia yang disegani serta jadi ilustrator kastel di sebagian negera Eropa. Tetapi seni menggambar Indonesia tidak melalui kemajuan yang serupa semacam era renaisans Eropa, biar kemajuannya juga tidak melalui jenjang yang serupa. Masa revolusi di Indonesia bawa akibat banyak ilustrator Indonesia berpindah berawal dari tema- tema romantisme jadi mengarah ke arah” kewarganegaraan”. Subjek yang terpaut dengan keelokan alam Indonesia dikira selaku tema yang mencederai bangsa, karena dikira berjolak pada kalangan kapitalis yang jadi kompetitor pandangan hidup komunisme yang populer kepada era itu. Tidak hanya itu, perlengkapan menggambar semacam cat serta kanvas yang imbuh berat diterima bawa akibat gambar Indonesia mengarah ke bentuk- bentuk yang lebih simpel.
Gerakan Dari Manifesto Kebudayaan dalam pemaksaan ideologi yang dikembangkan komunisme membawa dampak pelukis terhadap masa 1950an lebih menentukan melepaskan karya seni mereka berasal dari keperluan politik tertentu, supaya masa ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak kembali dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda. Perjalanan seni lukis Indonesia sejak perintisan R. Saleh hingga awal abad XXI ini, menjadi masih terombang-ambing oleh beraneka benturan konsepsi.
Kemapanan seni menggambar Indonesia yang belum mencapai tataran kesuksesan sudah diporak- porandakan oleh gagasan modernisme yang menciptakan seni pengganti ataupun seni kontemporer, dengan tampaknya seni konsep( conceptual art):“ Installation Art”, serta“ Performance Art”, yang dahulu menjamur di ceruk kampus akademi besar seni dekat 1993- 1996. Setelah itu timbul berbagai pengganti sejenis“ kerja sama” selaku bentuk 1996 atau 1997. Bersama itu pula seni menggambar konvensional dengan berbagai bentuk menghiasi galeri- galeri, yang bukan kembali selaku wujud penghargaan kepada warga, tetapi ialah bidang usaha pengganti pemodalan.
Surrealisme
Beberapa besar gambar surealis ini mendekati dengan bentuk- bentuk yang kerap kita jumpai dalam mimpi, apalagi ialah bangunan benak dasar siuman orang. Ilustrator berupaya melepaskan pikirannya dari wujud pandangan makul, setelah itu melimpahkan tiap bagian subjek buat menciptakan perasaan khusus, serta orang bisa merasakan perasaan itu tanpa menguasai wujud aslinya. Salvador Dali merupakan kepribadian sangat terkenal dalam jenis ini
Seni Fantasi
Fantastic Art ataupun Seni Fantastik, bisalah dibilang selaku suatu mashab, gerakan seni muka yang terkini saja dikira eksistensinya. Sementara itu bentuk ini telah pergi semenjak lama, apalagi ilustrator Hieronymus Bosch( 1450- 1561) dikala ini digolongkan selaku tidak betul satu perintis mashab ini. Gambar Bosch“ The Garden of Earthly Delights” yang melukiskan kayangan serta neraka, yang sebelumnya digolongkan pada mashab Renesans, namun setelah itu diperdebatkan serta belum lama kemudian digolongkan pada Seni Fantastik.
Tahun 1970- an, kala arti Seni Fantastik ini timbul, nyatanya diawali oleh seniman- seniman yang terkategori ilustrator, yang berkreasi diatas kanvas buat kebutuhan sampul- sampul roman, yang cerita- ceritanya dikelompokkan pada cerita khayalan, imajinasi, babad, dongeng, narasi orang, ataupun fantasi, pula fantasi–ilmiah yang menceritakan bertepatan angkasa luar, kehidupan alien, kehidupan purba, dinosaurus, dsb. Yang dikira sangat mempengaruhi dari angkatan ini merupakan: Frank Frazetta( 1928- 2010), pula Roger Dean serta Boris Vallejo. Akibat angkatan ini sampai pula di Indonesia, serta mayoritas mampu ditemukan pada sampul- sampul novel serta roman era 1980- an, apalagi kaset
Baca Juga : Mengenal Sejarah Musik Keroncong dan Alat Musiknya
Kubisme
Adalah aliran yang condong laksanakan bisnis abstraksi pada objek ke didalam bentuk-bentuk geometri atau wujud balok-balok untuk beroleh sensasi tertentu. Salah satu tokoh populer dari aliran ini adalah Pablo Picasso.
Romantisme
Ialah gerakan tertua di didalam insiden seni menggambar moderen Indonesia. Gambar dengan gerakan ini berusaha menimbulkan ingatan romantis serta keelokan di tiap objeknya. Panorama alam alam merupakan subjek yang sering didapat ganti selaku kerangka balik gambar.
Romantisme dirintis oleh pelukis- ilustrator pada masa penjajahan Belanda dan ditularkan pada ilustrator pribumi untuk target koleksi dan galeri pada masa kolonial. Salah satu bentuk populer dari aksi ini ialah Raden Patuh.
Plural painting
Merupakan suatu sistem beraktifitas seni lewat sejenis khalwat ataupun pengembaraan insting buat membekuk serta menterjemahkan aksi hidup dari dorongan hati kehidupan ke didalam bhs visual. Bahasa visual yang dipakai berdiri pada rancangan Plural painting. Maksudnya, buat menunjukkan idiom- idiom biar relatif mampu peroleh akurasi dengan apa yang telah terjebak oleh insting mempergunakan idiom- idiom yang bertabiat: multi- etnis, multi- teknik, ataupun multi- style.
Badingkut(isme)
Suatu kecondongan, penggayaan, ataupun metode sistem inovatif yang dibesarkan oleh Herry Dim semenjak tahun 1970- an. Aktivitas membuat buatan dengan mengfungsikan materi- materi penemuan serta apalagi materi- materi sisa ini setelah itu mampu jadi buatan seni 2 format( gambar ataupun instalasi bilik), buatan 3 format( seragam arca), buatan zona( seni instalasi), ataupun buatan seni aturan pentas pentas. Apalagi di setelah itu hari dibesarkan oleh kawan serta angkatan penerusnya jadi garapan nada, tari, senirupa pementasan( performance art), serta pentas. Mengenai” Badingkut” buat seni aturan pentas pentas telah ditulis oleh Herry Dim di didalam suatu bukunya” Badingkut: Di pada 3 rute pentas”.